Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021, Pembunuhan 1 Keluarga Bikin Geger Sepanjang Tahun Ini, Ada yang Belum Terungkap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sederet pembunuhan satu keluarga di sejumlah daerah sepanjang 2021.

Arsyad kemudian mengambil parang di dapur dan menebaskannya pada sang ayah.

"Makanya kalau dilihat, bekas tikaman di tubuh kakaknya lebih banyak di banding Sugeng," jelasnya.

"Tapi luka tikam di tubuh ayahnya lebih besar."

4. Pembunuhan Satu Keluarga di Sintang

Kasus pembunuhan satu keluarga juga terjadi di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (2/8/2021).

RN (27) membunuh pasangan suami istri dan cucu korban karena tersinggung atas ucapan seorang korban.

Ketiga jasad korban ditemukan di sebuah lahan perkebunan sawit di lokasi yang berbeda-beda.

RN diketahui baru berhasil dibekuk di kediamannya, di Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, pada Kamis (5/8/2021) malam.

"Pelaku kita amankan kemarin malam. Pelaku sudah mengakui memang melakukan itu (pembunuhan)," kata Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin, Jumat (6/8/2021).

Semua berawal ketika RN hendak meminjam uang Turyati sebesar Rp 5 juta pada Senin (2/8/2021).

Namun pada saat itu Turyati sempat enggan meminjamkan pelaku uang dan mengucapkan perkataan yang menyinggung perasaan pelaku.

"Pelaku merasa sakit hati dan dendam dengan perkataan korban. Saat pelaku meminjam uang, korban mengatakan, 'Kau ini orang miskin, nanti balikin gimana, tanah tidak punya. Punya uang kalau lele laku'," kata AKP Hoerrudin menirukan perkataan korban ke pelaku saat itu.

Lalu pada Selasa (3/8/2021), korban Sugiyono bersama cucunya AF mendatangi rumah RN.

Mereka datang dengan tujuan mau membantu RN supaya dipinjami uang oleh Turyati.

RN (duduk), tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalbar, berhasil dibekuk. (Dok.Polres Sintang)

Baca juga: Isi Permintaan Maaf Pria di Sintang yang Bunuh Pasangan Suami Istri dan Cucu Korbannya

Saat itu RN sempat meminjam uang sebesar Rp 200 ribu kepada korban Sugiyono lalu minta diantar ke rumah mantri.

Ketika berangkat, pelaku sudah bersiap-siap, ia menyelipkan parang ke celananya sebelum pergi tanpa sepengetahuan korban.

Sesampainya di rumah mantri, kondisi rumah tertutup hingga akhirnya RN minta diantar lagi ke rumah adik iparnya.

Di tengah perjalanan, tepatnya di sekitar lahan sawit blok 4 ZZAB, pelaku langsung menghabisi korban Sugiyono dan AF.

Selanjutnya, RN mengambil motor korban dan berangkat menghampiri Turyati.

Ia lalu menipu Turyati bahwa AF sedang menangis dan minta untuk dijemput.

"Kemudian RN membawa Turyati berkeliling terlebih dahulu dan membawa ke blok 4 ZZAB dan menghabisi nyawa Turyati dengan parangnya," ujar AKP Hoerrudin.

5. Suami Bunuh Istri dan Anak

Pria asal Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur itu tega menghabisi nyawa istri dan anaknya karena masalah utang piutang.

Kasat Reskrim Polres Kutai Timur, AKP Abdul Rauf menyebut pelaku terlilit utang ke sejumlah teman.

Namun, Rauf belum tahu jumlah pasti utang yang dimiliki AH.

Selain itu, kata Rauf, AH juga stres dan malu karena lama menganggur.

Sebagai kepala keluarga, AH disebutnya terbebani kondisinya yang tak bekerja.

"Masalah ini terus jadi beban pikiran pelaku hingga membuatnya stres seorang diri," ujar Rauf.

Pembunuhan sadis itu bermula saat pelaku hendak memotong rumput di sekitar rumahnya, Minggu (13/6/2021).

Karena hari sudah gelap, AH pun dilarang sang istri.

Baca juga: Detik-detik Tukang Kelapa Bunuh Sopir Angkot seusai Ditagih Utang Rp 40 Ribu, Ngakunya Sakit Hati

Menurut Rauf, pelaku mulanya tak sengaja membabi buta membacok istri dan anaknya hingga tergeletak bersimbah darah.

"Pelaku mengambil parang untuk merintis rumput di belakang rumah demi menghilangkan stres," jelasnya.

"Namun istri menghalangi karena matahari telah terbenam. Dan tanpa sengaja pelaku membabi buta kena istri dan anaknya."

Rauf menambahkan, pelaku menyebut saat itu ia sudah tak sadarkan diri.

AH langsung menyayat leher dan alat kelamin, namun gagal.

Seusai upaya bunuh dirinya gagal, AH kemudian pergi ke masjid dan mengamuk di sana.

Masjid itu berjarak 100 meter dari rumahnya.

Di masjid, AH mengamuk dan menyerang jamaah secara acak.

Namun, aksinya tak berlangsung lama karena ia akhirnya dilumpuhkan warga.

"Katanya sudah enggak sadar. Stres, banyak utang ditambah rasa malu telah lama menganggur. Beban ini yang selalu ada dibenak pelaku."

6. Menantu Bunuh Mertua dan Kakak Ipar

Ari Rismawan alias AR (30) diringkus polisi seusai secara sadis menghabisi nyawa ibu mertua dan kakak iparnya, Muhayanah (65) dan Sukaryati (44).

Pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi rasa sakit hati pelaku seusai korban Muhayanah memintanya bercerai dari sang istri, Ragil Susanti.

Kapolres Kendal, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menyebut AR mengaku khilaf karena emosi mendengar perkataan Muhayanah.

Sebelum kejadian, AR sempat bersujud minta maaf di hadapan Muhayanah karena menggadaikan sepeda motor keponakannya.

"Karena ini anak menantu korban, makanya (tersangka) masuk dari belakang rumah," kata Raphael.

"Dia diminta menceraikan istrinya saat meminta maaf kepada ibu mertua karena sudah menggadaikan sepeda motor ponakan tersangka. Akhirnya tersangka khilaf dan membunuh korban dengan pisau yang ada di dapur."

Baca juga: 1 Tahun Tak Keluar Rumah, ODGJ di Sumsel Mengamuk lalu Bunuh 5 Warga, Begini Kronologinya

Raphael mengatakan, AR sempat melarikan diri ke Jakarta.

Sebelum ke Jakarta, AR juga sempat kabur ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Indramayu, Jawa Barat.

"Karena tersangka sempat mencoba kabur saat dilakukan penangkapan, kami sudah melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak kakinya agar bisa ditangkap," ujar Raphael.

Setelah membunuh ibu mertua dan kakak iparnya, AR sempat menyewa mobil rental.

Hal itu dilakukannya menggunakan ponsel milik Sukaryati.

Ia bahkan meminta bantuan adik Sukaryati, Paryadi, untuk menyewa mobil rental tersebut.

Mobil tersebut dikendarai AR ke sejumlah daerah, mulai dari Wonosobo, Temanggung dan kembali ke Semarang.

Merasa bingung hendak bersembunyi di mana, AR lantas meninggalkan mobil itu di depan minimarket di Jalan Sriwijaya Semarang.

Ia kemudian naik ojek online ke pangkalan bus menuju Jakarta.

"Kemudian polisi melakukan pengejaran ke arah Jakarta. Di dalam perjalanan ke Jakarta, kami dapat informasi kalau pelaku terlihat di Indramayu dan kami langsung lakukan penangkapan." (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait