TRIBUNWOW.COM - Saffron adalah rempah-rempah yang berasal dari tanaman saffron crocus, juga dikenal sebagai crocus sativus.
Sebagian besar pasokan safron dunia ditanam di Iran, meskipun juga tumbuh di negara-negara seperti India, Afghanistan, Maroko, dan Yunani.
Dilansir TribunWow.com dari healthline, saffron terkenal dengan sifat antioksidan, manfaat, dan harganya yang fantastis.
Baca juga: Tips Mencerahkan dan Mengencangkan Kulit Wajah Pakai Saffron, Cukup dengan 2 Bahan Ini
Saffron umumnya dianggap sebagai rempah termahal di dunia karena proses padat karya yang terlibat dalam menanam dan memanennya.
Berikut penjelasan mengenai manfaat serta bahaya mengonsumsi saffron selama masa kehamilan:
Dikonsumsi saat Hamil
Beberapa budaya percaya Anda harus mengonsumsi saffron setelah trimester pertama kehamilan.
Banyak budaya memiliki hal tabu atau budaya tentang makanan selama kehamilan (dan selama menyusui).
Sebagai contoh, karena kehamilan dianggap sebagai keadaan "panas", ibu hamil umumnya disarankan untuk menghindari makanan "panas" seperti nanas, pepaya, pisang, dan bahkan telur dan daging sampai setelah melahirkan.
Orang khawatir makanan tersebut bisa menyebabkan keguguran, persalinan bermasalah, bahkan kelainan janin.
Namun, saffron disebut justru bagus dikonsumsi selama masa kehamilan.
Sejumlah orang menganggap saffron membuat kulit bayi tampak lebih cerah atau lebih cerah, yang dianggap sebagai hasil yang diinginkan.
Ini juga diyakini dapat meredakan beberapa gejala kehamilan yang umum.
Apakah Saffron Aman Dikonsumsi Selama 3 Trimester Kehamilan?
Beberapa riset, termasuk beberapa uji klinis, telah menunjukkan bahwa saffron dapat membantu meringankan gejala sindrom pramenstruasi, seperti kram.