"Jalan menuju parlemen ditutup, ada orang yang menangis, semua orang hanya berusaha menjauh dari daerah ini," katanya.
"Semua orang mengevakuasi gedung perkantoran dan gedung-gedung terkunci dan tidak membiarkan siapa pun masuk."
Di sisi lain, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kampala memperingatkan warganya untuk menjauhi daerah itu dan memantau berita lokal.
Polisi Uganda bulan lalu menangkap sejumlah operator ADF dan memperingatkan bahwa para ekstremis diyakini merencanakan serangan baru terhadap "instalasi besar".
ADF telah dituduh membunuh ribuan warga sipil di Republik Demokratik Kongo timur.
AS secara resmi juga telah menghubungkan ADF dengan ISIS pada Maret lalu. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Uganda lain