TRIBUNWOW.COM – Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) masih terus bergulir.
Pekan lalu, seorang saksi kunci kasus tersebut, yakni Muhammad Ramdanu alias Danu, sudah menjalani pemeriksaan secara intens oleh pihak penyidik.
Dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id, kali ini kepolisian akan segera kembali memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Subang, Jawa Barat tersebut.
Baca juga: Terbaru soal Kasus Subang, Ahli Forensik Yakin 100 Persen Bakal Segera Terungkap: Tunggu Waktu Saja
Baca juga: Ada yang Ingin Kliennya Jadi Tersangka karena Masuk TKP Kasus Subang, Ini Sikap Pengacara Danu
Berdasarkan informasi terbaru yang didapatkan oleh Tribun, satu di antara saksi yang akan dimintai keterangan lanjutan di Satreskrim Polres Subang adalah Ida (58).
Diketahui, sosok Ida merupakan kakak Tuti Suhartini, sekaligus bibi Amalia Mustika Ratu.
Tak hanya itu, Ida juga dikenal sebagai orangtua Danu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ida sudah sempat menjalani pemanggilan kepolisian pekan lalu pada Senin (1/11/2021).
Saat itu, Ida dihadirkan untuk mengkonfrontir pernyataan Danu terkait aktivitasnya pada malam kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia.
Hal itu karena kesaksian Danu yang awalnya menyebut keluar rumah pada pukul 03.00 WIB pada 18 Agustus 2021 dan melihat dua sosok di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang, telah berubah.
Dalam pernyataan terbarunya, Danu disebutkan oleh kuasa hukumnya, bersikeras sedang tidur saat itu.
Sehingga, kepolisian meminta keterangan kepada orangtua Danu untuk mengetahui kebenarannya.
Kendati demikian, hingga kini belum ada informasi lanjutan dari informasi pemanggilan kembali Ida, yang didapatkan pada Senin (8/11/2021).
Kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti dan Amalia, saat ini sudah memasuki hari ke-81, sejak terjadi pada 18 Agustus lalu.
Ketika itu, warga Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat, dihebohkan dengan penemuan jasad ibu dan anak tersebut yang tewas secara tidak wajar.
Keduanya ditemukan di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya dalam kondisi tertumpuk.
Hingga lebih dari dua bulan kasus itu dalam penyelidikan, kepolisian masih belum menyampaikan siapa pelaku yang bertanggung jawab.
Meskipun begitu, pihak berwenang masih terus melakukan upaya terbaiknya dan bekerja keras untuk bisa segera mengungkap tersangka.
Terhitung sudah ada 54 saksi yang dilaporkan diperiksa oleh penyidik untuk dimintai keterangan mengenai kasus pembunuhan atas Tuti dan Amalia.
Kondisi Danu seusai Diperiksa Maraton
Sebagai satu di antara saksi kunci dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) membuat Muhammad Ramdanu alias Danu (23) sering dipanggil pihak penyidik.
Terutama pekan lalu, keponakan Tuti itu hadir di Polres Subang sebanyak lima kali dalam seminggu.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, bahkan menyebut padatnya jadwal pemeriksaan kliennya seperti maraton.
Baca juga: Bela Kliennya yang Diminta Dijadikan Tersangka, Pengacara Danu Singgung Status Yosef di Kasus Subang
Baca juga: Bela Kliennya yang Diminta Dijadikan Tersangka, Pengacara Danu Singgung Status Yosef di Kasus Subang
Tak ayal, kesibukan pria berusia 21 tahun itu mempengaruhi kesehatannya.
Danu tak mengelak jika kesehatannya saat ini sedang mengalami penurunan.
Namun, tidak ada pilihan selain secara tertib menghadiri setiap pemanggilan penyidik.
"Iya capek sih dipanggil terus, cuma harus bagaimana lagi,” kata Danu kepada Tribun Jabar, Jumat (5/11/2021).
“Sekarang juga capek sama pusing, terus tidak enak badan," tambahnya.
Dibeberkan oleh Danu, sebenarnya tak hanya dirinya yang mengalami kondisi tubuh tak sesehat biasanya.
Namun, sang ibu yang juga kakak Tuti Suhartini, Ida, juga sedang mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik.
"Mamah juga sama, sebetulnya kemarin saat ikut dipanggil sama polisi, kondisinya lagi sakit," ungkapnya.
Kondisi kesehatan Danu juga dikhawatirkan oleh kuasa hukumnya, Achmad Taufan.
Sebagaimana diketahui, Danu sudah hadir di Polres Subang selama dua hari berturut-turut pada 28 dan 29 Oktober 2021.
Dalam masing-masing pertemuan, Danu melaluinya selama delapan jam.
Penyelidikan tambahan kemudian berlanjut pada 1 dan 2 November 2021.
Pemeriksaan intens atas keponakan Tuti itu, sebelumnya lebih banyak membahas tentang kasus Subang.
Termasuk aktivitas Danu pada hari kejadian penemuan jasad Tuti dan Amalia, yakni Rabu (18/8/2021).
Penyidik juga mengajukan pertanyaan soal oknum Banpol yang disebut mengajaknya masuk ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang, Kamis (19/8/2021).
Danu kemudian menjalani pemeriksaan terbarunya pada Rabu (3/11/2021) selama lima jam.
Tak ayal, serentetan pemeriksaan tersebut, membuat kuasa hukum Danu ikut mengkhawatirkan kondisi kliennya.
Namun, pria berusia 21 tahun itu, disebutkan oleh Achmad Taufan, bersikeras untuk terus menjalani pemeriksaan.
Hal tersebut karena kliennya itu ingin agar kasus pembunuhan atas Tuti dan Amalia bisa segera terungkap.
“Perlu teman-teman ketahui, Danu ini sudah diperiksa maraton. Tetapi, Danu tetap bersikeras untuk menjalani pemeriksaan,” ungkap kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, dikutip dari kanal Youtube Heri Susanto, Selasa (2/11/2021).
Achmad Taufan mengaku, sudah meminta Danu agar tidak memaksakan diri jika memang merasa lelah karena jadwalnya yang begitu padat.
Namun, kuasa hukum Danu itu membeberkan bahwa kliennya ingin membuktikan, sehingga tetap berusaha bisa hadir dalam setiap pemanggilan penyidik.
“Walaupun kami sudah menawarkan, kalau memang capek, lelah, silakan istirahat, jangan dipaksakan,” jelas Achmad Taufan.
“Tetapi beliau tetap mau maju, mau datang karena mau membuktikan juga agar perkara ini cepat bisa diusut tuntas dan ditemukan siapa pelaku utama, siapa otak dari tersangka utama,” tambahnya.
Kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu diketahui sudah bergulir selama lebih dari dua bulan.
Pihak kepolisian hingga kriminolog sempat memberikan pendapatnya terkait hambatan hingga kesulitan proses penyelidikan kasus tersebut.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, juga mengungkapkan hal serupa.
Pihaknya menyebut bahwa pelaku dalam kasus Subang, mampu membuat skenario yang luar biasa hingga dapat membingungkan.
“Kalau kita lihat dan analisa kami di kantor hukum kami, memang motif dari pembunuhan ini yang harus kita cari,” katanya.
“Pelakunya sangat luar biasa dalam membuat skenario, sehingga masyarakat dibuat bingung, polisi juga jadi butuh waktu untuk bisa menentukan siapa pelaku di balik pembunuhan ini.” (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Pembunuhan di Subang lain
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul UPDATE KASUS SUBANG, Orang Tua Danu Kembali Dipanggil Polisi Hari, Ada Apa? dan Diperiksa Marathon Oleh Pihak Kepolisian, Danu; Cape Sama Pusing