Pembunuhan di Subang

Pengacara Berharap Polisi Dalami Pernyataan Danu terkait Tekanan yang Dialaminya dalam Kasus Subang

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danu (21) saat memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Senin (1/11/2021).

Danu memang disebut pernah menyampaikan bahwa dirinya melihat dua orang di hari yang sama saat Tuti dan Amalia ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021). 

Dalam pernyataannya, Danu menyebut melihat dua orang itu sekitar pukul 03.00 WIB, atau hanya beberapa jam sebelum jasad Tuti dan Amalia ditemukan.

Pernyataannya kemudian menjadi sorotan karena hal itu baru disampaikan setelah dua bulan penyelidikan kasus Subang. 

Dalan kanal Youtube mlik Indra disampaikan juga bahwa dalam pemeriksaan kali ini Danu datang ke Polres Subang bersama orang tuanya. 

"Untuk mengonfrontir penrnyataannya (Danu) jam 3.00 itu keluar rumah atau tidak," katanya. 

Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.

Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.

Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida (mamah Danu).

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban. 

Halaman
1234