TRIBUNWOW.COM - Polisi menangkap tiga orang berinisial AH (41), ND (32), dan DA (23) yang menjadi tersangka pembunuhan seorang pengaman parkir berinisial GP di di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
AH yang menjadi otak pembunuhan tersebut tega merencanakan pembunuhan terhadap GP yang merupakan pamannya sendiri yang juga berprofesi sebagai pengaman parkir.
AH, mengaku sakit hari bila pendapatannya dari pekerjaannya sebagai pengaman parkir itu menjadi berkurang semenjak pamannya ikut menjadi tukang parkir.
Baca juga: Apresiasi Keterlibatan BIN dalam Penyidikan Kasus Pembunuhan di Subang, Begini Kata Pengacara Danu
Baca juga: Terus Dampingi Yosef, Mulyana Akui Penasaran Siapa Sosok Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan bahwa tersangka pengelola tempat parkir ilegal yang ada di Kabupaten Bogor.
Dia disebut sudah 10 tahun memegang uang pengamanan parkir di sekitaran Cileungsi.
Sedangkan korban sendiri baru tiga tahun terakhir ikut menjadi tukang parkir di daerah tersebut.
"Nah, dengan adanya korban ini meninggal, maka semuanya nanti akan balik lagi kepada AH. Itu yang menjadi motif utamanya," kata AKBP Harun dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, Jumat (29/10/2021).
Menurut pengakuan AH, memang bisa dibilang penghasilan AH berkurang drastis setelah pamannya ikut bergabung.
Tersangka AH sebelumnya bisa mendapat setoran sekitar Rp 110 juta dari setoran pengamanan parkir melibatkan 18 tukang parkir di bawahmya, dalam satu bulan.
Namun sejak pamannya yang merupakan korban ini bergabung, pendapatan AH tersebut turun menjadi sekitar Rp 77 juta sebulan.
Baca juga: Viral Temuan Mayat Diduga Korban Pembunuhan, Korban Pengusaha Rumah Makan Padang
"Jadi korban ini adalah seorang penjaga parkir di daerah Metland, tersangka seorang penjaga parkir juga. Korban (P) sendiri adalah paman dari tersangka (AH)," katanya.
AH juga diketahui tidak membunuh pamannya dengan tangannya sendiri.
Dia menyewa dua pembunuha bayaran dari Sumedang, Jawa Barat yang merupakan kenalannya yang berinisial ND dan DA.
Korban GP, kemudian tewas di tangan ND dan DA dengan cara dibacok di beberapa bagian tubuhnya.
"Perencanaan pembunuhan ini sudah dilakukan 1 tahun sebelumnya," kata Harun.