Terkini Internasional

Terancam Diusir Erdogan, 10 Kedutaan Besar Asing Nyatakan Tak akan Campuri Urusan Dalam Negeri Turki

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Turki Tayyip Erdogan. Menyusul ancaman pengusiran oleh Erdogan, 10 kedutaan besar negara Barat di Turki menyatakan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri tuan rumah pada Senin (25/10/2021).

TRIBUNWOW.COM – Kemarahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampaknya mulai mereda, seusai sempat mengancam akan mengusir 10 utusan asing negara barat dari Turki.

Erdogan menyambut baik pernyataan dari 10 kedutaan besar asing yang menyatakan akan mematuhi konvensi diplomatik, untuk tidak ikut campur terkait urusan dalam negeri tuan rumah.

Ketika Erdogan mengumpulkan para menterinya dalam rapat kabinet guna membahas pengusiran para utusan asing tersebut, beberapa kedutaan mengeluarkan pernyataan singkat mereka pada Senin (25/10/2021).

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (EPA)

Baca juga: Erdogan Penuhi Ancamannya, Usir 10 Duta Besar Asing Termasuk AS, Isyaratkan Keretakan Hubungan?

Baca juga: Presiden Turki Erdogan Sebut Presiden AS Joe Biden Tulis Sejarah dengan Tangan Berdarah

“Amerika Serikat mencatat bahwa mereka mempertahankan kepatuhan terhadap Pasal 41 Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik,” kata Kedutaan Besar AS di Twitter, dikutip dari AFP.

Menyusul pernyataan tersebut, kedutaan besar lain lantas menerbitkan pesan serupa atau pun men-tweet ulang pesan AS.

Pada akhir pekan lalu, Erdogan memerintahkan kepada menteri luar negeri, agar para utusan dari 10 negara Barat dinyatakan sebagai ‘persona non grata’ karena mengupayakan pembebasan seorang aktivis, Osman Kavala.

Seruan itu membuat marah Ankara dan mengatakan para diplomat, yang juga berasal dari Jerman, Prancis, Kanada, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Swedia, Denmark dan Finlandia, ikut campur dalam urusan internal Turki.

Namun, dalam konferensi pers terbarunya, Erdogan mengisyaratkan telah ‘menerima baik’ pernyataan dari seluruh kedutaan besar, yang menyebut tak akan ikut campur dalam urusan negaranya.

Presiden Turki itu menggambarkan pernyataan 10 kedutaan besar tersebut sebagai bentuk ‘langkah mundur’.

"Tujuan kami bukan untuk menciptakan krisis, itu adalah untuk melindungi hak, hukum, kehormatan, dan kedaulatan negara kami," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi setelah memimpin rapat kabinet, Senin (25/10/2021).

“Dengan pernyataan baru yang dibuat oleh kedutaan yang sama hari ini, sebuah langkah mundur diambil dari fitnah terhadap negara dan bangsa kita ini. Saya percaya para duta besar ini, akan lebih berhati-hati dalam pernyataan mereka mengenai hak kedaulatan Turki,” tambahnya.

Pernyataan tersebut menutup kemungkinan munculnya keretakan hubungan antara Turki dengan negara-negara Barat dalam 19 tahun kekuasaan Erdogan.

Kabar itu juga membuat lira Turki menguat, setelah sebelumnya mencapai titik terendah sepanjang masa di 9,85 terhadap dolar AS, dan berada di 9,61 pada 1719 GMT.

Itu telah kehilangan hampir seperempat dari nilainya tahun ini.

Baca juga: Turki Tegaskan pada Rusia bahwa Israel Harus Diberi Pelajaran, Ini Pesan Erdogan pada Vladimir Putin

Turki menahan Osman Kavala tanpa vonis hukuman sejak 2017.

Halaman
12