Pembunuhan di Subang

Tepis Isu yang Sebut Yosef Biarkan Pintu Rumah TKP Kasus Subang Tak Terkunci, Ini Kata Keluarga

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). Kelurga menjelaskan bahwa rumah itu tidak memiliki pagar yang membuatnya mudah didekati orang.

"Keluarga merasa bahagia juga sebenarnya karena ada empati dan simpati daripada Youtuber, apalagi daripada warganet, netizen sudah banyak mendoakan kasus ini agar segera terungkap," kata Indra.

Pihaknya mengaku tidak mempedulikan kepentingan pihak-pihak yang menjadikan kasus Subang ini sebagai tema konten.

Karena menurutnya dengan adanya sejumlah konten kreator yang membuat konten terkait kasus Subang, banyak masyarakat yang ikut mengawal kasus ini. 

"Yang penting mengawal, dan kami ucapkan terimakasih. Terserah mereka mau buat konten seperti apa," katanya.

Namun, dia juga turut memberi catatan kepada konten kreator yang ingin membuat konten terkait kasus Subang. 

Dia berharap konten kreator tersebut memiliki sumber yang jelas dan tidak menyudutkan satu pihak dalam kasus ini. 

"Yang penting kontennya jelas, tidak ada bernada memojokkan salah satu pihak atau provokatif," ungkapnya. 

 "Intinya sekali lagi kalau mau ini cepat terungkap saya memohon kepada siapapun juga, tanya aja langsung ke saya ini, insya Allah saya jelaskan sejelas-jelasnya, akan tetapi ada hal-hal yang harus kita tunggu," jelasnya.

Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.

Tim gabungan juga sudah dikerahkan, mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.

Kronologi penemuan jasad dimulai ketika Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida.

Polisi kemudian menemukan jasad korban bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Halaman
1234