TRIBUNWOW.COM - Keresahan masih dirasakan warga di sekitar lokasi pembunuhan ibu dan anak di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Hingga dua bulan lebih, polisi masih belum menguak siapa pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Ikah Inawati, seorang warga Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang, Jawa Barat, mengungkapkan kegelisahnnya selama kasus itu belum terungkap.
Baca juga: Ungkap Kondisi Sekitar TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kades Jalancagak: Kami Kecolongan
Tak hanya dirinya saja, Ikah juga mengaku warga yang lain juga merasakan kegelisahan yang sama.
Pasalnya, Ikah merasa tidak tenang dan khawatir lantaran pelaku kini diduga masih berkeliaran di sekitar TKP.
"Resah, gelisah, secepatnya pelaku harus ditangkap. Enggak tenang, karena berkeliaran terus itu (pelaku), takut," ujar Ikah dikutip TribunWow.com dari video di kanal YouTube KompasTV, Minggu (24/10/2021).
Oleh sebab itu, Ikah berharap agar kasus tersebut segera diungkap secepatnya oleh polisi.
"Semoga pelaku cepat tertangkap, arwah yang sudah meninggal supaya tenang. Cepat tertangkap," ucapnya.
Tak hanya itu, Ikah juga merasa penasaran mengapa hingga kini polisi masih kesulitan mengungkap pelaku.
"Ya mungkin ada yang jelas mungkin, saya juga penasaran kenapa polisi belum bisa menangkap pelaku," imbuhnya.
Kendati kasus tersebut sudah berjalan dua bulan, Ikah mengaku masih menyaksikan sesekali polisi masih mengunjungi rumah Tuti tersebut.
"Kadang-kadang polisi masih mengunjungi TKP, kadang banyak polisi, kadang enggak," ungkapnya.
Baca juga: Danu Sempat Melihat 2 Orang Mencurigakan saat Malam Pembunuhan di Subang, Ini Kata Kepala Desa
Baca juga: Alasan Keluarga Minta Yoris dan Danu Pakai Pengacara di Kasus Subang: Ada Hal yang Tidak Mengenakkan
Kades Merasa Kecolongan
Kades Jalancagak, Indra Zainal Alim mengakui ada yang berbeda di wilayahnya semenjak kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Sebagaimana diketahui, ibu dan anak itu ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil yang terparkir di depan rumahnya pada 18 Agustus 2021 pagi.
Meski dua bulan lebih berlalu, Indra Zainal mengatakan bahwa suasana sekitar TKP pembunuhan tersebut masih sepi hingga kini.
Oleh karena itu, pihaknya tak berhenti mengaktifkan kegiatan sitem keamanan lingkungan (Siskamling) di wilayahnya.
Terlebih, pelaku pembunuhan masih belum tertangkap dan dianggap masih berkeliaran.
"Ada yang berbeda, sekarang kalau malam sedikit sudah sepi dan Siskampling kita tingkatkan terus," ujar Indra Zainal dikutip TribunWow.com dari YouTube Tribunnews.com, Minggu (24/10/2021).
"Karena takutnya kan pembunuh ini masih berkeliaran, dan kita tidak tahu pembunuhnya siapa."
"Makanya Siskampling kita tekankan pada setiap RT."
Baca juga: Kesaksian Orang Terakhir yang Bertemu Tuti dan Amalia sebelum Pembunuhan Subang, Mengaku Syok
Baca juga: Pengakuan Danu Melihat 2 Sosok di TKP Kasus Subang sebelum Kejadian, Ini Kata Kades Jalancagak
Indra Zainal mengakui bahwa pihaknya kecolongan hingga adanya insiden berdarah tersebut di wilayahnya.
Padahal, Siskamling biasanya sangat aktif selama masa PPKM.
Sayangnya, malam itu memang tidak ada yang mengetahui bahwa ada pembunuhan sadis di Jalancagak.
"Ini adalah musibah bagi saya, berarti kecolongan. Sistem Siskampling yang kecolongan," ucap Indra Zainal.
"Mungkin di malam itu, di RT 18 enggak tahu rondanya sudah pulang dan hanya satu kali ngontrol atau gimana, intinya kami mengakui ini kecolongan," sambungnya.
Eksklusif Pengakuan Yosef Seputar TKP
Diunggah pada YouTube Kompastv, Selasa (28/9/2021), Yosef memberikan penegasan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Tidak sama sekali melakukan apapun yang dituduhkan," kata Yosef.
Yosef merinci pertemuan terakhirnya dengan korban Tuti pada pukul 21.00 WIB sehari sebelum korban ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021).
Kala itu Yosef mengakui sudah pamit ke Tuti akan pergi ke rumah istri muda.
Yosef bercerita, setibanya di kediaman istri muda, ia langsung tidur pada pukul 21.30 WIB.
"Karena kenyenyakan, mungkin kecapekan, kita bangun yang biasanya jam setengah 4, itu bangun-bangun jam 5," ungkap Yosef.
Di tengah penjelasan Yosef, Aiman tiba-tiba mengungkit soal bercak darah di pakaian Yosef.
Yosef mengaku tidak tahu dari mana bercak darah tersebut berasal karena dirinya dalam kondisi panik Tuti dan Amalia menghilang.
"Saya tidak ngeh pada waktu itu," ujar Yosef.
Yosef menjelaskan, tujuannya ke tempat kejadian perkara (TKP) saat itu adalah untuk mengambil perlengkapan bermain golf karena akan bermain golf.
Ia bercerita dirinya mendatangi TKP pada pukul 07.15 WIB.
"Kita kaget itu, rumah semua sudah berantakan," ujar Yosef.
"Langsung saya teriak-teriak memanggil anak dan istri," sambungnya.
Yosef saat itu mengaku sama sekali belum menemukan jasad Tuti dan Amalia.
Setelah melihat kondisi rumah berantakan, hal pertama yang dilakukan oleh Yosef adalah memanggil Ujang.
Ia kemudian langsung pamit ke Ujang untuk melapor ke pihak kepolisian.
Dalam perjalanan ke kantor polisi, Yosef mengakui sempat mengabari kakak korban bahwa Tuti dan Amalia diculik.
Yosef menyimpulkan korban diculik lantaran melihat bekas ban mobil di TKP.
Kemudian Yosef mengiyakan bahwa tidak ada bekas kerusakan di TKP.
Ia menjelaskan kunci rumah hanya dimiliki oleh Tuti.
"Memang tidak ada sama sekali bekas kerusakan," kata Yosef.
"Saya lihat pas ke belakang, si pintu belakang kuncinya ada tergantung di dalam," sambungnya.
Rohman Hidayat selaku kuasa hukum Yosef menambahkan, Yosef baru sadar ada jasad Tuti dan Amalia di mobil ketika ia kembali mendatangi TKP bersama pihak kepolisian.
"Informasi tahu ada di mobil itu tahu dari warga yang ada di TKP," ungkap Rohman.
Yosef melanjutkan, mobil Alphard tempat jasad korban tersimpan diketahui dulu dimiliki olehnya kemudian diberikan kepada Tuti.
"Terus terang saja saya enggak bisa membawa kendaraan," ujar Yosef.
Yosef menyampaikan, dirinya tidak pernah merasa punya musuh dan membuat keributan dengan orang lain sehingga terjadi kasus pembunuhan ini. (TribunWow.com/Rilo/Tami)
Sebagian atikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul UPDATE Terbaru Kasus Subang, Yosef Diperiksa 8 Jam, Ditanya Detail tentang Ini, Alibi Kian Kuat, dan 66 Hari Kasus Subang, 8 Jam Yosef Diperiksa Pastikan Alibi 17-18 Agustus, Yakin Segera Terungkap