TRIBUNWOW.COM - Tragedi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, hingga kini masih belum terkuak.
Kades Jalancagak, Indra Zainal Alim mengakui ada yang berbeda di wilayahnya semenjak kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Sebagaimana diketahui, ibu dan anak itu ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil yang terparkir di depan rumahnya pada 18 Agustus 2021 pagi.
Baca juga: Danu Sempat Melihat 2 Orang Mencurigakan saat Malam Pembunuhan di Subang, Ini Kata Kepala Desa
Meski dua bulan lebih berlalu, Indra Zainal mengatakan bahwa suasana sekitar TKP pembunuhan tersebut masih sepi hingga kini.
Oleh karena itu, pihaknya tak berhenti mengaktifkan kegiatan sitem keamanan lingkungan (Siskamling) di wilayahnya.
Terlebih, pelaku pembunuhan masih belum tertangkap dan dianggap masih berkeliaran.
"Ada yang berbeda, sekarang kalau malam sedikit sudah sepi dan Siskampling kita tingkatkan terus," ujar Indra Zainal dikutip TribunWow.com dari YouTube Tribunnews.com, Minggu (24/10/2021).
"Karena takutnya kan pembunuh ini masih berkeliaran, dan kita tidak tahu pembunuhnya siapa."
"Makanya Siskampling kita tekankan pada setiap RT."
Baca juga: Alasan Keluarga Minta Yoris dan Danu Pakai Pengacara di Kasus Subang: Ada Hal yang Tidak Mengenakkan
Baca juga: Kesaksian Orang Terakhir yang Bertemu Tuti dan Amalia sebelum Pembunuhan Subang, Mengaku Syok
Indra Zainal mengakui bahwa pihaknya kecolongan hingga adanya insiden berdarah tersebut di wilayahnya.
Padahal, Siskamling biasanya sangat aktif selama masa PPKM.
Sayangnya, malam itu memang tidak ada yang mengetahui bahwa ada pembunuhan sadis di Jalancagak.
"Ini adalah musibah bagi saya, berarti kecolongan. Sistem Siskampling yang kecolongan," ucap Indra Zainal.
"Mungkin di malam itu, di RT 18 enggak tahu rondanya sudah pulang dan hanya satu kali ngontrol atau gimana, intinya kami mengakui ini kecolongan," sambungnya.
Warga Sekitar Semakin Resah