Pembunuhan di Subang

Autopsi Pertama Korban Pembunuhan Subang Janggal, Lilis Curiga Gelagat Keponakan Yosef: Dia Polisi

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lilis dan Yanti saat menceritakan firasatnya atas tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Di momen yang sama, Lilis mengungkap kecurigaannya terhadap proses autopsi pertama pada jasad Tuti dan Amalia, Senin (18/10/201).

Dede dan Ujang diketahui menjadi dua orang pertama yang dihubungi Yosef pada hari kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang pada 18 Agustus lalu.

Ketika itu, Yosef langsung memanggil Ujang saat melihat rumahnya dalam kondisi berantakan dan terdapat bercak darah.

Ujang yang juga melihat kondisi rumah Yosef yang tidak seperti biasanya, lantas melaporkannya kepada Dede sebagai Ketua RT.

Dede kemudian datang dari arah belakang rumah Yosef.

Pria itu mengaku melihat genangan darah di pintu belakang rumah tersebut serta dekat mobil Alphard.

Diketahui jasad ibu dan anak yang terbunuh dalam kasus Subang, yakni Tuti dan Amalia, ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Baca juga: Terkait Kasus Subang, Ahli Forensik Sebut Dapat Informasi dari Masyarakat di Medsos: Sangat Membantu

Jasad keduanya disebutkan kepolisian diseret melalui pintu belakang rumah menuju ke mobil Alphard tersebut.

Di hadapan Indra Zainal, Dede menceritakan diminta oleh kepolisian untuk mengumpulkan sejumlah saksi.

Dia menyebutkan adanya sosok saksi Wawan yang melihat Yosef marah-marah.

“Sok atuh Wan saurkeun anu nelepon enjing-enjing Pak Yosef teh, kumaha kronologina ka Pak Aep (polisi),” ujar Dede.

Kepada Dede, Wawan bercerita melihat Yosef marah-marah sambil menelepon seseorang.

Namun, diakuinya dirinya tak mengetahui siapa yang sedang berbincang dengan Yosef tersebut.

“Sanes Pak RT, tah Mang Ujang oge ngupingnya, abdi ti parapatan narik muatan arah ka kulon duka ka Jambu duka ka Ciseuti, ninggal Pak Yosef di SD Sawo ekeur nelepon ambek-ambekan, duka cenah nelepon saha-sahana mah,”

(Bukan Pak RT, kata Wawan, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelpon siapa),” kata Dede.

Saat itu, Wawan sebenarnya ingin menghampiri Yosef, kata Dede.

Halaman
1234