Sebagaimana diketahui, kedua wanita ibu dan anak itu ditemukan tewas di rumah mereka, Subang, Jawa Barat pada Rabu, 18 Agustus 2021 silam.
Mimin sebagai istri muda Yosef mau tak mau harus terseret dalam kasus tersebut.
Ia menjadi salah satu saksi kunci dan hingga kini telah diperiksa sebanyak 11 kali.
Selain menjadi istri kedua Yosef, Mimin diketahui pernah menjabat sebagai bendahara di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Hal itu lah yang menjadi salah satu alasan nama Mimin terseret dalam kasus pembunuhan yang semakin pelik tersebut.
"Saya menjabat sebagai bendahara itu dari 2009 sampai 2011, setelah itu saya tidak tahu menahu," ujar Mimin secara eksklusif di kanal YouTube tvonenews, Senin (4/10/2021).
Mimin menegaskan, ia menjabat sebagai bendahara saat yayasan tersebut masih belum sebesar sekarang.
Kini, yayasan tersebut dibendaharai oleh Amalia Mustika Ratu sebelum menjadi korban pembunuhan keji di Jalancagak itu.
"Siswanya dulu itu mungkin baru ada 40 atau 50 lah, itu belum ada banyak pencairan BOS atau apa," ujar Mimin.
"Ada pun pencairan sejenis apa gitu lupa, BSM atau apa gitu, saya yang cairin kepala sekolah yang ngatur," sambungnya.
Sambil menangis, Mimin meratapi nasibnya yang kini seolah dipojokkan atas kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Dia menyebut sudah tak mendapat nafkah dari Yosef dan mendapat kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hariannya sendiri.
"Hidup saya, kemana-mana juga kayaknya sempit sekali. Sampai makan pun anak saya, saudara saya yang ngasih sehari-hari. Saya enggak bisa kemana-mana," ujar Mimin meratap.
Istri kedua Yosef itu pun memohon agar ia dan anak-anaknya tidak dipojokkan apalagi dituduh terlibat dalam kasus tersebut.
"Suami juga dari hari itu sampai sekarang enggak ada uang. Saya enggak bisa cari nafkah, enggak ada yang nafkahi," ucap Mimin menangis.