Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan.
Selain itu pihak kepolisian juga sudah dua kali melakukan autopsi pada jasad korban.
2 Kali Gagal Bertemu
Yoris dan Yosef memang diketahui sudah merencanakan pertemuan untuk memperbaiki hubungan mereka.
Namun sudah dua kali agenda yang direncanakan itu gagal karena masing-masing pihak memiliki agenda lain.
Kepala Desa Jalancagak, Subang Indra Zainal Alim, yang masih menjadi keluarga mereka juga menjadi pihak yang ikut merencanakan pertemuan kedua belah pihak.
Pertama, rencananya Yoris akan bertemu di kediaman Yoris di rumah adiknya, Mulyana pada Minggu, (3/10/2021).
Kemudian, pada hari Senin, mereka berdua menyepakati bertemu di Kantor Desa Jalancagak, namun Yosef tak kunjung hadir tanpa konfirmasi.
"Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampai sore tapi enggak ada lagi konfirmasi dari pihak Papahnya (Yosef)," kata Yoris saat di lokasi, dikutip dari Kompas TV.
Yoris memang terlihat hadir di TKP dan menunggu kehadiran Yosef yang tidak kunjung datang.
Dia mengaku ada kerenggangan antara hubungannya dan ayahnya dan ingin hubungan itu diperbaiki.