Namun kini Liti yang terancam hukuman penjara.
"Jatuh, di mana keadilan itu kok bisa aku yang tersangka, aku yang dihajar preman kok aku yang dimasukin penjara," ungkapnya.
"Di mana keadilan di dunia ini? Terus jatuh aku, pingsan, diangkat suamiku ke tempat tidur."
Tak hanya itu, Liti juga harus dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan dan luka-luka karena dihajar para preman.
Sembari menangis, Liti mengaku saat itu ia bahkan harus meminjam uang pada kerabat untuk berobat di rumah sakit.
"Karena suami khawatir aku enggak sadar-sadar, mulai sadar aku dibilangin kita di rumah sakit."
"Ku tolak uang enggak ada, dia bilang 'Jangan khawatir nanti aku pinjam'," tukasnya.
Baca juga: Preman Pasar Polisikan Ibu Penjual Sayur seusai Pukuli Korbannya, Polisi Tunggu Visum Pelaku
Baca juga: Hajar Ibu Penjual Sayur, Preman Pasar di Deliserdang Malah Polisikan Korban karena Kena Cakar
Simak videonya berikut ini:
Kronologi
Seorang ibu-ibu penjual sayur bersama anak gadisnya babak belur menjadi korban penganiayaan preman pasar seusai menolak membayar uang keamanan sebesar Rp 500 ribu.
Korban ditendangi dan dipukuli ketika berdagang di pajak Gambir, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (5/9/2021) pagi.
Anehnya, pelaku yang diketahui bernama Beny justru melaporkan balik korban yang babak belur.
Baca juga: Detik-detik Ayah Aniaya lalu Lempar Anaknya yang Baru Berusia 6 Tahun ke Sungai, Videonya Viral
Baca juga: Nyaris Buta karena Dijadikan Tumbal oleh Orangtuanya, Bocah di Gowa Sudah Mulai Berani Lakukan Ini
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Beny diketahui telah berhasil diciduk polisi pada Selasa (7/9/2021) dini hari sekira pukul 01.00 WIB.
Kapolsek Percut Seituan, AKP Jan Piter Napitupulu mengatakan, Beny menganiaya pedagang sayur itu sendirian.
Beny mengaku kepada aparat, hanya dirinya lah yang memukuli korban.