TRIBUNWOW.COM – Kelompok yang sebagian besar didominasi wanita paruh baya dan usia lanjut, dibungkam oleh warga China dengan menggunakan alat yang dapat menonaktifkan speaker dari jarak jauh.
Dilansir The Guardian, banyak warga China takut untuk menghadapi kelompok yang disebut geng nenek penari tersebut.
Mereka biasa mengambil alih taman umum dan lapangan untuk berolahraga menggunakan musik yang keras menggunakan speaker, sehingga mengganggu warga sekitar.
Baca juga: Komentari Pahlawan Perang dalam Film Patriotik, Mantan Jurnalis China Ditahan atas Dugaan Penghinaan
Baca juga: Tuai Kritik Warga hingga Pakar, China Bunuh 3 Kucing Peliharaan seusai Positif Virus Covid-19
Hampir setiap malam atau dini hari di China, sekelompok besar wanita tua membanjiri taman umum.
Mereka menggunakan musik China dengan suara yang keras.
Kegiatan tersebut terkait dengan kebiasaan yang diterapkan pada Revolusi Kebudayaan 1960-an dan menjadi cara populer bagi orang tua untuk berolahraga dan bersosialisai.
Namun, tradisi itu menimbulkan kekhawatiran warga sekitar karena mereka memainkan musik terlalu keras saat berolahraga, hingga memicu pertengkaran dan keluhan kebisingan yang meluas.
Terlebih lagi, jika kegiatan tersebut dilakukan di daerah pemukiman yang seringkali padat penduduk.
Di sisi lain, banyak di antara warga China takut untuk menegur dan menghadapi geng nenek penari itu secara langsung.
Sehingga, warga China memutuskan mencari solusi teknologi dengan menggunakan perangkat seharga Rp 570 ribu untuk mematikan speaker geng nenek penari dari jauh.
Satu video viral di media sosial China menunjukkan perangkat berbentuk seperti senter yang mengklaim dapat menonaktifkan speaker dari jarak hingga 50 meter.
“Di lantai bawah akhirnya sepi. Selama dua hari para nenek mengira speaker mereka tidak berfungsi!," kata salah satu warga dalam ulasannya di situs Taobao, eBay versi China.
"Penemuan hebat, dengan alat ini saya akan menjadi bos di lingkungan sekarang," kata yang lain.
“Ini bukan hanya produk biasa, ini adalah keadilan sosial!”
China adalah negara bagi sekitar 100 juta nenek penari.
Baca juga: China Bayar Pasangan di Desa untuk Punya Banyak Anak, Langkah Hadapi Krisis Demografi