TRIBUNWOW.COM – Seorang pria asal California, Amerika Serikat (AS) menggugat paranormal yang disebutnya palsu setelah gagal menghilangkan kutukan.
Pria itu menyebut pernikahannya telah mendapat kutukan dari seorang paranormal lain yang disewa oleh mantan kekasihnya.
Dilansir dari BBC, Mauro Restrepo mengklaim peramal yang didatanginya berjanji bisa menyelamatkan pernikahannya dan membuatnya bahagia kembali, jika dia membayar Rp 72 juta untuk mencabut mantra itu.
Baca juga: Amerika Serikat akan Longgarkan Pembatasan Perjalanan untuk Turis Asing yang Telah Divaksinasi
Baca juga: Penembakan di Sekolah AS, Siswa 18 Tahun yang Jadi Pelaku Sempat Melarikan Diri, 4 Orang Terluka
Paranormal bernama Sophia Adams itu juga diduga memberi tahu Restrepo bahwa dia dan keluarganya tidak akan bahagia dan berada dalam bahaya, jika kutukan mantan pacarnya itu tidak dicabut.
Mauro Restrepo mengatakan dia menghubungi Adams setelah mencari paranormal di Google.
Dalam situs webnya, Adams disebut sebagai ‘spesialis cinta psikis’ dan ‘Ph.D Life Coach’.
“Ini membuat penggugat (Restropo) lebih percaya diri bahwa dia berbicara dengan seorang profesional yang dapat membantunya,” menurut gugatan itu.
Selama sesi pertemuan, Adams membaca kartu tarotnya dan mengatakan kepada Restrepo bahwa dia memiliki ‘mala suerte’ atau nasib buruk.
Adams mengungkapkan kutukan itu diberikan oleh mantan pacarnya dari seorang paranormal lain.
Dia juga mengklaim hidup Restrepo, pernikahannya serta anak-anaknya akan hancur jika kutukan itu tidak dicabut.
Tetapi, meskipun sudah membayar uang muka sebesar Rp 14 juta, Restropo mengatakan bahwa Adams sama sekali tidak membantu pernikahannya.
Restropo justru mengalami gangguan tidur setiap malam, kecemasan dan kesedihan.
Baca juga: Bocorkan Dokumen, Mantan Karyawan Sebut Facebook Berbahaya bagi Anak dan Picu Perpecahan
Merasa tertipu, Mauro Restrepo mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Torrance.
Restrepo juga menuntut ganti rugi hingga Rp 356 juta.
Gugatan yang diajukan Restropo tidak hanya terkait penipuan saja, tetapi juga tuduhan kelalaian, konspirasi sipil dan penderitaan emosional yang disengaja karena kelalaian.