Pembunuhan di Subang

Sosok Mimin Banyak Diperbincangkan di Kasus Subang, Mulai Asmara hingga Yayasan Jadi Sorotan

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mimin saat diwawancara terkait kasus Subang dalam kanal Youtube tvOneNews, Senin (4/10/2021)

Selain jadi orang ketiga di antara Yosef dan Tuti, Mimin juga pernah menjabat sebagai bendahara di yayasan tersebut yang selajutnya jabatan tersebut diberikan Yosef kepada Amalia. 

Gaji di bendahara juga terbilang besar, setelah Tuti dan Amalia ditemukan tewas, Yoris yang menjabat sebagai ketua yayasan mengungkap gaji bendahara yayasan adalah sebesar Rp 10 juta.

Dia bahkan sempat dibilang tak becus mengelola keuangan yayasan oleh Yoris. 

Namun, Mimin berdalih bahwa dia hanya kurang pengalaman, dan tidak ada maksud buruk untuk yayasan. 

Dia mengakui saat itu hanya menjabat sebagai bendahara selama dua tahun hingga tiga tahun, dan banyak dari pekerjaannya yang melibatkan ketua yayasan.

Mimin menjelaskan saat itu dirinya menjabat sebagai bendahara pada tahun 2009 hingga 2011.

Mimin bercerita, kala itu jumlah murid di yayasan masih berkisar 40 hingga 50 orang.

"Itu belum ada banyak pencairan-pencairan BOS atau apa, belum ada," tegas Mimin.

Mimin menambahkan, misalkan ada bantuan dana, dirinya hanya bertanggung jawab melakukan pencairan.

Sedangkan pemakaian angggaran diatur oleh kepala sekolah.

Keterangan Mimin bisa disimak sejak menit ke-6:

11 Kali Diperiksa Polisi

Mimin diketahui ikut terseret dalam kasus ini dan kini berstastus sebagai saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.  

Keterangannya di pihak kepolisian bisa jadi sangat penting, terhitung per Rabu (28/9/2021), dia sudah menjalani pemeriksaan sebanyak 11 kali. 

Halaman
1234