Pembunuhan di Subang

Soal Kasus Subang, Pengacara Mimin Tegaskan akan Ambil Upaya Hukum jika Ada yang Sudutkan Kliennya

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengacara Mimin, Fajar Sidik dalam wawacara di kanal Youtube tvOneNews. Senin (4/10/2021). Dia menyebut tak main-main untuk ambil upaya hukum terhadap pihak yang sudutkan kliennya.

"Makanya tolonglah semua masyarakat, tolong jangan memojokkan saya apalagi anak saya, kami tidak tahu apa-apa masalah ini," katanya.

Hal itu dia sampaikan ketika sedang ditanya bagaimana kehidupannya pascakasus Subang ini. 

Diketahui dia sudah tidak tinggal lagi dengan Yosef yang menjadi suaminya. 

Dia menyebut kini hidupnya kesulitan karena tidak ada yang memberi nafkah. 

Bahkan dia tak kuat menahan air mata saat menceritahan hal tersebut.

"Suami pun dari hari itu sampai sekarang enggak ada pulang, saya enggak bisa cari nafkah, enggak ada yang nafkahi," katanya.

Terkait bagaimana kebutuhan hariannya bisa dicukupi, Mimin menyebut mendapat bantuan dari anak dan saudaranya. 

Dia merasa kini ruang geraknya sangat sempit sehingga kesulitan untuk mencari nafkah. 

"Sampai makan pun, anak saya, saudara saya mengasih sehari-hari," katanya. 

Mimin terbawa-bawa di kasus ini bukan tanpa alasan. 

Dia dan korban terikat dalam banyak hal seperti masalah asmara dan yayasan yang didirikan Yosef. 

Selain jadi orang ketiga di antara Yosef dan Tuti, Mimin juga pernah menjabat sebagai bendahara di yayasan tersebut yang selajutnya jabatan tersebut diberikan Yosef kepada Amalia. 

Gaji di bendahara juga terbilang besar, setelah Tuti dan Amalia ditemukan tewas, Yoris yang menjabat sebagai ketua yayasan mengungkap gaji bendahara yayasan adalah sebesar Rp 10 juta.

Dia bahkan sempat dibilang tak becus mengelola keuangan yayasan oleh Yoris. 

Namun, Mimin berdalih bahwa dia hanya kurang pengalaman, dan tidak ada maksud buruk untuk yayasan. 

Halaman
123