Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, saat berada di warnet, Fandi didatangi oleh dua pria berambut cepak.
Fandi bercerita, ia diminta untuk dua pria tersebut agar masuk ke dalam mobil.
Karena ketakutan, Fandi pun menurut.
Fandi lalu dibawa ke Pantai Kasan oleh dua pria itu.
Sesampainya di Pantai Kasan, Fadi dihajar habis-habisan oleh dua orang berambut cepak itu yang mana satu di antaranya adalah oknum TNI Daniel Ginting.
Setelah korban sekarat, kedua pelaku membawa korban ke Jalan Pendidikan, Desa Jaranguda, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dekat Gundaling Farm.
Fandi diketahui dibuang ke dalam jurang dan ditinggal oleh pelaku.
Pada saat ditinggal pelaku, Fandi ternyata masih hidup.
Fandi mencari pertolongan ke warga sekitar lalu menghubungi anggota keluarganya.
Yudi, ayah dari Fandi Wahyudi (22) mengatakan, pada Sabtu (2/10/2021) sekira pukul 05:00 WIB, dirinya menerima kabar dari anak perempuannya jika Fandi diculik dan disiksa.
"Pagi itu anakku yang gadis nelepon, katanya disuruh jemput bang Fandi ke daerah pemerasan susu sapi. Di sana dia nelepon minjam hp warga," kata Yudi, Selasa (5/10/2021).
Menurut keterangan Yudi, saat ditemukan wajah Fandi sudah tak dapat dikenali lagi karena bonyok dipukuli pelaku.
Kala itu orangtua korban langsung membawa Fandi berobat.
Sosok Oknum TNI
Yudi menyampaikan, korban mengaku mengenali sosok pelaku.