Terkini Internasional

Bocorkan Dokumen, Mantan Karyawan Sebut Facebook Berbahaya bagi Anak dan Picu Perpecahan

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan karyawan Facebook sekaligus whistleblower, Frances Haugen, saat bersaksi dalam Sidang Komite Senat untuk Perdagangan, Sains dan Transportasi di Capitol Hill, Washington, AS pada Selasa (5/10/2021). Mantan karyawan Facebook beberkan media sosial itu merugikan anak dan memicu perpecahan kepada anggota Senat AS hingga sempat bocorkan dokumen.

Kepala Keamanan Global Facebook, Antigone Davis, sebelumnya menyampaikan kesaksiannya di depan komite Senat minggu lalu.

“Kami sangat peduli dengan keselamatan dan keamanan orang-orang di platform kami,” kata Davis saat itu.

“Kami menangani masalah ini dengan sangat serius. Kami telah menerapkan berbagai perlindungan untuk menciptakan pengalaman yang aman dan sesuai usia, bagi orang-orang yang berusia antara 13 dan 17 tahun,” tambahnya.

Juru bicara Facebook lainnya, Kevin McAlister, mengungkapkan kepada Reuters melalui e-mail, bahwa perusahaan menganggap perlindungan atas penggunanya lebih penting dari pada memaksimalkan keuntungan.

McAlister juga menyebut klaim atas bahaya Instagram untuk gadis remaja tidak akurat jika didasarkan pada penelitian internal yang dibocorkan oleh Haugen.

Frances Haugen adalah seorang ilmuwan data berusia 37 tahun dari Iowa, negara bagian AS.

Haugen sudah bekerja untuk beberapa perusahaan besar, termasuk Google dan Pinterest.

Dia berulang kali mengatakan gagasannya bahwa Facebook adalah platform di mana perilaku manusia dimanipulasi untuk membuat orang tetap menggunakan aplikasi itu.

Haugen mencatat bahwa dia percaya Facebook pada dasarnya tidak buruk, tetapi membutuhkan intervensi eksternal untuk membimbingnya keluar dari krisis.

Kesaksian Haugen dikeluarkan kurang dari sehari setelah Facebook, Instagram dan layanan pesan WhatsApp tidak dapat diakses selama lebih dari enam jam pada Senin (4/10/2021).

Facebook selama berminggu-minggu juga menghadapi tekanan yang meningkat untuk menjelaskan kebijakannya bagi pengguna muda. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Mark Zuckerberg lain