Pembunuhan di Subang

Kata Mimin soal Yayasan hingga Pembunuhan di Subang, Nangis Minta Masyarakat Tak Memojokkannya

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mimin saat diwawancara terkait kasus Subang dalam kanal Youtube tvOneNews, Senin (4/10/2021). Mimin menangis dan blak-blakan soal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

TRIBUNWOW.COM - Istri muda Yosef, Mimin, secara blak-blakan buka suara soal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Mimin bahkan membeberkan soal yayasan sekolah milik Yosef yang disangkut-pautkan kasus tersebut.

Dilansir TribunWow.com, Mimin sudah tidak lagi tinggal serumah lagi dengan Yosef sejak kematian Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).

Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Baca juga: Pembunuh di Subang Belum Ditangkap, Istri Yoris Ketakutan Suami Ikut Dihabisi: Tinggal Satu-satunya

Sebagaimana diketahui, kedua wanita ibu dan anak itu ditemukan tewas di rumah mereka, Subang, Jawa Barat pada Rabu, 18 Agustus 2021 silam.

Mimin sebagai istri muda Yosef mau tak mau harus terseret dalam kasus tersebut.

Ia menjadi salah satu saksi kunci dan hingga kini telah diperiksa sebanyak 11 kali.

Selain menjadi istri kedua Yosef, Mimin diketahui pernah menjabat sebagai bendahara di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Hal itu lah yang menjadi salah satu alasan nama Mimin terseret dalam kasus pembunuhan yang semakin pelik tersebut.

"Saya menjabat sebagai bendahara itu dari 2009 sampai 2011, setelah itu saya tidak tahu menahu," ujar Mimin secara eksklusif di kanal YouTube tvonenews, Senin (4/10/2021).

Mimin menegaskan, ia menjabat sebagai bendahara saat yayasan tersebut masih belum sebesar sekarang.

Kini, yayasan tersebut dibendaharai oleh Amalia Mustika Ratu sebelum menjadi korban pembunuhan keji di Jalancagak itu.

"Siswanya dulu itu mungkin baru ada 40 atau 50 lah, itu belum ada banyak pencairan BOS atau apa," ujar Mimin.

"Ada pun pencairan sejenis apa gitu lupa, BSM atau apa gitu, saya yang cairin kepala sekolah yang ngatur," sambungnya.

Baca juga: Sebut Tak Tahu Apapun Soal Kasus Pembunuhan di Subang, Istri Muda Yosef: Janganlah Memojokkan

Baca juga: Yosef Ungkap Alasan Danu Sering Kunjungi TKP Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang

Sambil menangis, Mimin meratapi nasibnya yang kini seolah dipojokkan atas kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Dia menyebut sudah tak mendapat nafkah dari Yosef dan mendapat kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hariannya sendiri.

"Hidup saya, kemana-mana juga kayaknya sempit sekali. Sampai makan pun anak saya, saudara saya yang ngasih sehari-hari. Saya enggak bisa kemana-mana," ujar Mimin meratap.

Istri kedua Yosef itu pun memohon agar ia dan anak-anaknya tidak dipojokkan apalagi dituduh terlibat dalam kasus tersebut.

"Suami juga dari hari itu sampai sekarang enggak ada uang. Saya enggak bisa cari nafkah, enggak ada yang nafkahi," ucap Mimin menangis.

"Makanya tolonglah masyarakat, jangan memojokkan saya sama anak-anak. Apalagi anak saya, kami tidak tahu apa-apa soal masalah ini," tambahnya.

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Cemas Pelaku Belum Ditangkap, Takut Jadi Target

Warga Jalancagak Resah

Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, membuat sebagian  warga sekitar lokasi kejadian resah. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Jalaganjak, Indra Zainal Alim.

Sebagaimana diketahui, polisi masih belum bisa mengungkap teka-teki kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Padahal, sudah lebih dari 45 hari lamanya sejak keduanya ditemukan meninggal di dalam mobil Alphard miliknya pada (4/10/2021).

Indara Zainal selaki Kades dan kerabar korban embeberkan. warga di sekitar TKP pembununan memperketat keamana selama tiga hari terakhir.

Baca juga: Tak Tinggal dengan Yosef sejak Awal Kasus Subang, Mimin Nangis Blak-blakan Bahas soal Nafkah

Baca juga: Tak Hadir saat Pembongkaran Makam Korban Pembunuhan di Subang, Yoris: Ingin Polisi Tetap Fokus

Indra juga meminta setiap warga yang jaga siskamling untuk melakukan patroli keliling kampung setiap dua jam sekali.

Hal itu untuk mengantisipasi keresahan warga yang cemas lantaran pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut dianggap masih berkeliaran.

Bahkan, pengetatatan keamanan di Sesa Jalancagak berlangsung hingga pukul 04.00 dini hari.

"Semenjak kejadian, siskamling kita terus ditingkatkan setiap RT, tadi saya mendapat laporan terlah selesai tahlilan di RT 18 dimana almarhumah tinggal," ujar Indra Zainal dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (4/10/2021).

"Ketua RT nya melaporkan bahwa sudah tiga hari ini mereka meningkatkan siskampling dengan 2 jam sekali mereka mengadakan keliling sampai dengan jam 4 subuh," imbuhnya.

Upaya tersebut dilakukan guna memberi rasa aman kepada warga.

Sebab, sejumlah pihak masih merasa resah karena pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum juga tertangkap.

Indra menyampaikan, kekhawatiran itu dipicu karena warga tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi.

"Sebenarnya masyarakat resahnya kalau memang pelaku pembunuhan belum tertangkap," ucap Indra Zainal.

"Jadi mereka merasa resah kalau ada kejadian kembali, dan mereka juga menduga-duga ketika pelaku ini belum tertangkap," jelas Indra. (TribunWow.com/Rilo)

Baca artikel lain terkait

Sebagian artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul Polisi Dapat Fakta Baru Kasus Subang Usai Autopsi Ulang Tuti dan Amalia, Jadi Petunjuk Ungkap Pelaku dan Tribunnews.com dengan judul UPDATE Kasus Subang: Ahli Forensik Sebut Kebenaran Segera Terungkap hingga Warga Perketat Keamanan