Virus Corona

Waspada saat Isolasi Mandiri, Termasuk Penciuman, Covid-19 Juga Bisa Merusak Kelima Indra Manusia

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tes pendengaran. Diketahui Covid-19 bisa menyebabkan gangguan pendengaran.

Bahkan hingga kini, penyebab pasti mengapa pasien Covid-19 mengalami gangguan pendengaran tidak terlalu dipahami.

Tetapi para ahli menduga penyakit ini dapat mempengaruhi tuba eustachius, yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan.

“Dengan infeksi virus apa pun, Anda dapat mengalami disfungsi tuba eustachius, yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah ini bertindak sebagai peredam mekanis pada gendang telinga,” jelas Elias Michaelides, profesor otolaringologi di Universitas Rush dan Pusat Medis di Chicago.

Setelah seseorang sembuh dari penyakitnya, saluran eustachius akan terkuras dan pendengarannya akan kembali normal.

Meskipun bisa memakan waktu beberapa minggu, katanya. Sementara itu, mengambil dekongestan oral dan menggunakan semprotan steroid hidung dapat membantu mempercepat drainase.

“Telinga bagian dalam adalah organ yang sangat halus dan sangat rentan terhadap masalah mikrovaskular dan peradangan, jadi saya tidak terkejut orang mengalami gangguan pendengaran atau tinnitus terkait dengan Covid,” katanya.

Pada September 2020, Goldsmith menjalani operasi implan koklea yang ditempatkan di telinga kirinya.

Dia menyebut itu membuat perubahan besar, bahkan tinitusnya hilang sama sekali.

Tetapi jika virus merusak neuron sensorik di telinga bagian dalam atau koklea, gangguan pendengaran tiba-tiba dapat terjadi, dan mungkin permanen.

Bagaimana tepatnya kerusakan saraf ini terjadi tidak jelas, meskipun mungkin ada hubungannya dengan kemampuan Covid-19 untuk memicu serangkaian efek inflamasi dan kerusakan pembuluh darah kecil.

Covid-19 dan Indra Penglihatan

Studi yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ) Open Ophthalmology, telah melaporkan adanya gangguan mata pada penyintas Covid-19.

Mereka menemukan bahwa sensitivitas cahaya, mata sakit, dan penglihatan kabur adalah beberapa gangguan mata yang lebih umum dialami pasien.

Bahkan mata memerah atau iritasi mata dinyatakan sebagai satu dari gejala yang umum bagi pasien Covid-19.

Dan dalam penelitian yang melibatkan 400 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, peneliti menemukan 10 persen mengalami gangguan mata, termasuk konjungtivitis, perubahan penglihatan, dan iritasi mata.

Halaman
1234