TRIBUNWOW.COM - Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, membuat sebagian warga sekitar lokasi kejadian resah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Jalaganjak, Indra Zaenal Alim.
Sebagaimana diketahui, polisi masih belum bisa mengungkap teka-teki kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan di Subang Tak Permasalahkan Autopsi Ulang: Harap Pelaku Segera Ditangkap
Padahal, sudah lebih dari 45 hari lamanya sejak keduanya ditemukan meninggal di dalam mobil Alphard miliknya pada (4/10/2021).
Indara Zaenal selaki Kades dan kerabar korban embeberkan. warga di sekitar TKP pembununan memperketat keamana selama tiga hari terakhir.
Indra juga meminta setiap warga yang jaga siskamling untuk melakukan patroli keliling kampung setiap dua jam sekali.
Hal itu untuk mengantisipasi keresahan warga yang cemas lantaran pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut dianggap masih berkeliaran.
Bahkan, pengetatat keamanan di Sesa Jalancagak berlangsung hingga pukul 04.00 dini hari.
"Semenjak kejadian, siskamling kita terus ditingkatkan setiap RT, tadi saya mendapat laporan terlah selesai tahlilan di RT 18 dimana almarhumah tinggal," ujar Indra Zaenal dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (4/10/2021).
"Ketua RT nya melaporkan bahwa sudah tiga hari ini mereka meningkatkan siskampling dengan 2 jam sekali mereka mengadakan keliling sampai dengan jam 4 subuh," imbuhnya.
Baca juga: Polisi Lakukan Autopsi Ulang, Keluarga Korban Pembunuhan di Subang Akui Dapat Kabar dari Pihak Ini
Baca juga: Autopsi Jenazah Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Petunjuk Baru yang Ditemukan Polisi
Upaya tersebut dilakukan guna memberi rasa aman kepada warga.
Sebab, sejumlah pihak masih merasa resah karena pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum juga tertangkap.
Indra menyampaikan, kekhawatiran itu dipicu karena warga tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi.
"Sebenarnya masyarakat resahnya kalau memang pelaku pembunuhan belum tertangkap," ucap Indra Zaenal.
"Jadi mereka merasa resah kalau ada kejadian kembali, dan mereka juga menduga-duga ketika pelaku ini belum tertangkap," jelas Indra.