Virus Corona

Bagaimana Risiko Pembekuan Darah pada Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri? Simak Penjelasannya

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembuluh darah. Pasien Covid-19 yang isolasi mandiri disebut tidak berisiko tinggi mengalami pembekuan darah.

Dugaan pertama adalah peradangan parah yang disebabkan virus penyebab Covid-19 yang disebut bisa memicu sistem pembekuan darah di dalam tubuh.

 "Ketika Anda, katakanlah, jatuh dan menguliti lutut Anda, itu mengaktifkan sistem kekebalan Anda, dan salah satu cara sistem kekebalan Anda bereaksi terhadap cedera adalah dengan membuat sistem pembekuan Anda lebih aktif,” kata Matthew Exline, MD, Direktur Medis Unit Perawatan Intensif di Wexner Medical, Ohio State.

“Agak masuk akal jika tubuh Anda akan berkata, jika saya melihat infeksi, saya harus siap untuk menggumpal. Tetapi ketika infeksi meluas dan meradang seperti Covid-19, kecenderungan untuk menggumpal itu bisa menjadi berbahaya.”

Faktor kedua adalah masalah kurang gerak yang akan dialami oleh pasien Covid-19. 

Baik pasien yang menjalani isolasi mandiri atau di rumah sakit telah diketahui mengalami penurunan aktifitas fisik selama masa isolasi.

“Jika Anda tidak bergerak, Anda memiliki peningkatan faktor risiko pembekuan darah,” kata Exline.

Dia menyebut, kedua hal itu jika dipasangkan akan membuat risiko pembekuan darah akan semakin tinggi. 

Kemudian, pasien dengan kasus Covid-19 yang parah tampaknya sangat rentan, seperti halnya mereka yang memiliki faktor risiko kesehatan lain seperti kanker, obesitas, dan riwayat pembekuan darah.

Sekarang, pasien yang cukup sakit dari Covid-19 untuk pergi ke rumah sakit menerima tes darah untuk mengukur aktivitas sistem pembekuan mereka. Studi terbaru menunjukkan bahwa pasien dengan Covid-19 rentan terhadap pembekuan darah, tetapi pasien di ICU juga berisiko mengalami pendarahan.

"Penyedia layanan kesehatan harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan manfaat antikoagulasi untuk setiap pasien," kata Exline.

Mereka yang sistem pembekuannya tidak terlalu aktif akan menerima perawatan untuk mencegah pembekuan seperti kaus kaki kompresi, bantal tiup untuk betis mereka atau suntikan kecil pengencer darah.

Mereka yang memiliki sistem pembekuan darah yang lebih aktif menerima pengencer darah dosis penuh jika mereka tidak berisiko tinggi mengalami pendarahan.

“Kami harus memikirkan pendekatan kami dengan pengobatan, terutama karena ada data terbatas pada pasien Covid-19,” kata Tiffany Ortman, PharmD, seorang apoteker praktik khusus dalam perawatan rawat jalan di Rumah Sakit Jantung Ross.

Berikut beberapa tanda lain dari pembekuan darah adalah:

1. Wajah terkulai.

2. Kelemahan satu lengan atau kaki, bisa ditandai dengan kesemutan yang panjang atau mati rasa. 

3. Kesulitan berbicara.

4. Pembengkakan baru, nyeri tekan, nyeri atau perubahan warna pada lengan atau kaki.

5. Sesak nafas mendadak.

6. Nyeri dada atau nyeri yang menjalar ke leher, lengan, rahang, atau punggung. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembekuan Darah Lainnya