TRIBUNWOW.COM - Juru bicara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman sempat menanyakan bukti nyata berupa visum, ketika ditanyai oleh Najwa Shihab soal adanya kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aparat terhadap mahasiswa.
Pertanyaan itu diajukan oleh Najwa dalam obrolan di balik layar Mata Najwa.
Mendengar statement dari Najwa, Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani mengeluarkan pernyataan yang kontra terhadap sindiran Najwa.
Baca juga: Nasib 10 Mahasiswa UNS yang Bentangkan Poster saat Kunjungan Jokowi, Gibran: Monggo kalau Mau Ketemu
Baca juga: Berpesan ke Rektor, Jokowi Singgung Mahasiswa Rawan Penyakitan: Mohon Maaf Saya Ingat di UGM
Rekaman perbincangan antara Najwa, Fadjroel dan Irma, diunggah dalam akun Instagram @najwashihab, Minggu (3/10/2021).
Awalnya Najwa bertanya ke Fadjroel soal adanya kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum aparat terhadap mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah.
Seusai mendengar penjelasan Najwa dan perwakilan mahasiswa UNS, Fadjroel lantas menanyakan adakah bukti visum penganiayaan tersebut.
Ternyata pihak terduga korban tidak bisa memberikan bukti dugaan penganiayaan itu.
"Tapi masa enggak percaya sama mahasiswa, kalau politisi kita boleh meragukan," ujar Najwa ke Fajdroel.
Fadjroel pun tertawa mendengar ledekan Najwa.
Kemudian Irma menimpali bahwa memang tidak semua mahasiswa dapat dipercaya.
"Mahasiswa sekarang juga enggak semuanya bisa dipercaya, saya juga pernah jadi mahasiswa jadi tahu," kata Irma.
Ia lalu menjelaskan seharusnya mahasiswa terduga korban tersebut segera melakukan visum ke rumah sakit agar memiliki bukti.
"Biar polisinya kena," kata Irma.
Gibran Jawab Protes Mahasiswa ke Jokowi
Sebelumnya diberitakan, sepuluh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) ditangkap polisi seusai membentangkan poster saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi kampus tersebut, Senin (13/9/2021).