Pembunuhan di Subang

Kades Jalancagak akan Pertemukan Yoris dan Yosef soal Pembunuhan di Subang, Ini Alasannya

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Desa Jalancagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Indra Zainal Alim dalam kanal YouTube Heri Susanto pada Jumat (1/10/2021)

TRIBUNWOW.COM - Kepada Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indra Zainal Alim, diketahui aktif terlibat dalam mengawal kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di Subang.

Termasuk dalam menjadi penengah di internal keluarga korban terutama yaitu suami Tuti, Yosef dan anak pertama mereka, Yoris yang hubungannya dikabarkan renggang.

Bahkan, dalam waktu dekat dirinya merencanakan untuk mempertemukan kedua belak pihak untuk meluruskan masalah ini. 

Baca juga: Ada Penemuan Baru? Ini Kesaksian Penggali Kubur soal Proses Autopsi Jenazah Korban Pembunuhan Subang

Baca juga: Tak Butuh Waktu Lama, Polisi Kembalikan Kedua Jasad Korban Kasus Subang setelah Autopsi Ulang

"Jadi intinya saya ada rencana bersama Yoris mendatangi Yosef," katanya katanya saat wawancara di Youtube Heri Susanto pada Jumat (1/9/2021). 

Diketahui, Indra juga masih memiliki hubungan keluarga dengan korban kasus Subang. 

Dalam pemeriksaan saksi-saksi pada Rabu (28/9/2021), Indra terlihat mendampingi Yoris, istri Yoris, serta keponakan Tuti, Danu, di Polres Subang. 

Dia menganggap terlihatnya hubungan mereka yang renggang dikarenakan adanya salah komunikasi di kedua belah pihak. 

"Sebenarnya dari awal kejadian ini tidak ada hubungan yang begitu renggang, antara Yoris dengan papahnya, Yosef," ujarnya.

"Jangan sampai di luaran dengan kerenggangan dan miskomunikasi ini menjadi asumsi yang negatif dan melahirkan opini publik yang berbeda-beda dan menduga-duga," katanya. 

Rencananya dia akan mengajak Yoris untuk mendatangi pihak Yosef di kediamannya bersama anak dan istrinya. 

Baca juga: Beberkan Fakta Baru Kasus Subang, Kuasa Hukum Yosef Pastikan Kliennya Tak Terlibat, Begini Katanya

Hal itu sudah disampaikan baik kepada pihak Yosef dan Yoris, dan kedua belah pihak tidak ada yang berkeberatan.

"Saya sudah bilang ke Yoris, Yoris pun mau," katanya. 

Indra juga bercerita bahwa pernah dicurhati oleh Yosef. 

Ketika itu, Yosef mengungkapkan bawa Yoris merupakan hartanya yang paling berharga. 

"Saya itu tidak bisa hidup, karena hanya Yoris lah satu-satunya anak saya sekarang, hanya punya harta Yoris lah saya," kata Indra menirukan ucapan Yosef. 

Dalam pertemuan itu dia ingin agar Yoris meminta maaf kepada Yosef. 

Namun hal itu bukan dilakukan karena Yoris memiliki salah kepada Yosef, permintaan maaf dilakukan untuk meluruskan segala asumsi yang berkembang di masyarakat. 

"Artinya minta maaf bukan berarti Yoris salah, artinya ini hanya komunikasi yang gagal," katanya.

Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021). 

Suami Tuti, Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah. 

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya. 

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis. 

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP. 

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya. 

Ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.

Dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.

Keterangan Indra bisa dilihat sejak menit ke-4:

Polisi Lakukan Autopsi Ulang

Polisi diketahui melakukan autopsi ulang kepada jasad korban ibu dan anak pembunuhan di Subang, Jawa Barat, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) pada Sabtu (2/10/2021) sore.

Tukang gali kubur setempat yang membantu polisi, Waryana, menyebut proses penggalian makam hingga kedua jasad itu dikembalikan ke makam tidak berlangsung lama.

"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana setelah selesai melakukan tugasnya, dikutip dari Tribun Jabar

Dia dan bersama lima orang lainnya ditugaskan untuk menggali makam dan memakamkan kembali kedua jasad korban. 

Proses yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB itu selesai pada pukul 17.00 WIB untuk kedua jenazah. 

 "Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," katanya.

Waryana mengatakan jika prosesi autopsi tersebut berjalan tertutup. 

Setelah menggali makam, dia dan temen-temannya tidak diperkenankan melihat apa yang dilakukan pihak kepolisian.

"Enggak boleh (melihat), udah angkat ke meja terus ke luar, sudah selesai diautopsi langsung dikubur lagi," katanya.

Bahkan, keluarga korban juga tidak diperkenankan hadir dalam prosesi pembongkaran makam tersebut.

Pantauan tim Tribun di makam Tuti serta Amalia yang berada di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, terpasang tenda terpal plastik berukuran 3x4 meter.

Kepada wartawan, Waryana menceritakan bagaimana kondisi jasad Tuti dan Amalia. 

"Kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat,"

Sebelum melakukan autopsi kepada korban, polisi diketahui telah mendapatkan izin dari pihak keluarga korban. 

Pihak kepolisian diketahui mendatangi Yosef untuk meminta izin pada Jumat (1/9/2021) malam. 

"Betul, kemarin malam pada saat jam setengah 12 malam, Pak Yosef dihampiri oleh penyidik dari Polres Subang untuk meminta izin terhadap pembongkaran makam istri sama anaknya," ucap Pengacara Yosef, Fajar Sidik, saat dikonfirmasi, Sabtu (2/10/2021).

Dia menyebut jika pihak Yosef akan selalu kooperatif dengan tindakan kepolisian dalam rangka mengungkap kasus ini. 

Terkait faktor utama alasan pembongkaran makam korban, dia juga mengaku tidak mengetahui alasannya. 

Tetapi pihaknya yakin jika itu merupakan cara kepolisian untuk lebih mendalami kasus ini.

"Soal tujuannya, saya memang tidak tahu apa yang dilakukan penyidik, mungkin ini juga bagian dari pendalaman perkara," katanya.

"Yang jelas kami dari pihak Pak Yosef akan tetap kooperatif apabila dibutuhkan pihak penyidik," ujar Fajar. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Kondisi Jasad Tuti dan Amalia saat Polisi Lakukan Autopsi Ulang, Penggali Kubur Tak Boleh Lihat