Terkini Daerah

Fakta Balita yang 4 Hari Temani Jasad Neneknya di Kamar, Dibujuk Pendeta hingga Ayahnya Bule Belanda

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga menjemput bocah laki-laki yang ditemukan bersama jasad neneknya di Kelapa Gading dari Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (29/9/2021) malam. Terungkap, ayah dari balita tersebut merupakan bule dari Belanda, Minggu (3/10/2021).

Dikatakan Pandi, J diduga sudah tak makan selama empat hari atau sejak neneknya meninggal.

Tubuh bocah mungil itu juga penuh dengan kotoran, lemas, dan wajahnya tampak pucat.

"Itu kondisinya itu kurus, pucat dia. Pucatnya udah nggak ketulungan lah, pake banget itu. Nah terus banyak kotoran, mungkin pup kali ya, namanya bocah nggak bisa cebok, sampe kering," kata Pandi.

"Nenek ada, lagi batuk."

Baca juga: 4 Hari Temani Jasad Nenek di Kamar, Balita di Kelapa Gading Menangis saat Ditolong Warga

Baca juga: Dianggap Janggal, Bocah 14 Tahun Tiba-tiba Melahirkan, Nenek Duga Korban Dihamili Makhluk Gaib

Warga Cium Bau Tak Sedap

Sebelum jasad korban ditemukan, warga mulai curiga lantaran munculnya bau dari kediaman OT.

"Kami terima laporan dari masyarakat bahwa di Jalan Gambir Anom ada mencium bau tidak sedap. Kemudian pelayanan SPK dan Reskrim cek TKP," kata Kapolsek Kelapa Gading AKP Rio Mikael Tobing di lokasi, Kamis (30/9/2021).

Sebelum mendobrak paksa rumah OT, petugas lebih dulu berusaha menghubungi pemilik rumah.

"Ketika kami dobrak, kami menemukan pemilik rumah keadaan tidak bernyawa dan juga cucunya dalam keadaan telanjang, dan sudah kami evakuasi ke puskesmas untuk menerima perawatan," kata Rio.

Tangis Balita Tak Digubris Warga

J selama berhari-hari tak mandi dan tak makan karena terkurung di dalam rumah bersama jasad neneknya.

Tubuhnya kurus dan dipenuhi kotoran berbau tak sedap.

Setelah mengetahui polisi datang dan mendobrak pintu, tangis bocah tiga tahun itu langsung pecah.

Sebelum kasus ini terungkap, warga kerap mendengar tangisan J.

Ketua RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Tika mengaku sempat menduga J juga tewas bersama OT.

Halaman
123