TRIBUNWOW.COM - Para ilmuwan di China menyimpulkan jika kemungkinan besar Covid-19 sudah menyebar di Amerika Serikat (AS) sebelum kasus pertama di Wuhan, China terdeteksi.
Kesimpulan tersebut diambil dari studi yang telah dipublikasikan di di platform pracetak Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS).
Dilansir dari South China Morning Post, dalam makalah peer-preview itu, penulis mengatakan mereka menggunakan data publik pemerintah AS tentang jumlah diagnosis dan tes serta angka kematian dari Maret 2020.
Baca juga: Covid-19 Bisa Tinggalkan Bekas di Otak pada Pasien Isolasi Mandiri, Bikin Lambat Berpikir?
Baca juga: Tips Isolasi Mandiri: Kenali 4 Teknik Latihan Pernapasan untuk Pasien dan Penyintas Covid-19
Makalah ini ditulis oleh Zhouwang Yang, seorang profesor sekolah ilmu matematika di Universitas Sains dan Teknologi (UST) China, Guo Tiande dari CAS dan dua sarjana lainnya dari UST.
Dan mereka mengembangkan formula untuk menyimpulkan kemungkinan kasus Covid-19 di AS pada 2019.
Mereka menyimpulkan ada kemungkinan 50 persen kasus pertama Covid-19 terjadi di AS antara Agustus dan Oktober 2019, lebih awal dari tanggal resmi.
Dikatakan bahwa sangat mungkin jika wabah tersebut sudah menyebar di AS pada September 2019.
“Hasil perhitungan menunjukkan bahwa epidemi Covid-19 memiliki probabilitas tinggi untuk mulai menyebar di AS pada September 2019,” kata mereka dalam makalah yang diterbitkan di ChinaXiv.org.
Dikatakan juga bahwa berdasarkan data dari 12 wilayah perwakilan di AS, berbagai kemungkinan kasus awal dapat disimpulkan, dengan Rhode Island kemungkinan lokasi kasus paling awal pada 26 April 2019, dan yang terbaru pada November 2019 di Delaware.
Namun, penulis tidak memperhitungkan bahwa banyak kasus awal dalam catatan publik pemerintah AS adalah kasus yang diimpor dari berbagai sumber di Eropa atau Asia.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dilakukan setelah Jalani Isolasi Mandiri dan Sembuh dari Covid-19 Menurut Dokter
Justri itu diproyeksikan ke belakang untuk menyimpulkan tanggal kemungkinan kasus pertama di 12 wilayah yang mereka teliti.
“Di awal pandemi, sebagian besar negara berfokus pada pengujian wisatawan dari China daripada penduduk lokal, sehingga data awal tidak benar-benar menunjukkan penularan lokal,” tulisnya.
Sedangkan secara resmi, AS mengatakan kasus pertamanya diidentifikasi pada 20 Januari dan pasien memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan di China tengah tempat penularan virus pertama kali dilaporkan.
Makalah itu diterbitkan ketika China mencoba untuk melawan kritik AS yang menahan informasi tentang kasus-kasus awal Covid-19.
Dan di tengah seruan dari negara-negara Barat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa penyelidikan lebih lanjut harus dilakukan di China tentang asal usul Covid-19.