Terkini Daerah

KKB Lakukan Hal Tak Manusiawi ke Nakes di Kiwirok, Korban Selamat Lihat Dokter Ditendang ke Jurang

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Nakes Puskesmas Kiwirok, tengah menceritakan pengalaman pahitnya saat diserang KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9/2021). Saat ini mereka sudah berhasil dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan helikopter milik TNI, Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021).

Ola menyebut, ketiga korban dianiaya dengan cara yang tidak manusiawi.

Namun suster A dan K berhasil selamat, sedangkan suster G ditemukan meninggal dunia.

KKB Pakai Senjata Buatan Pindad

Sebelumnya diberitakan, diperkirakan ada 50 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan pembakaran beberapa fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin (13/9/2021).

Selain melakukan pembakaran dan menyerang prajurit TNI, para KKB tersebut ternyata juga menganiaya warga sipil, terutama para tenaga kesehatan (nakes).

Diketahui saat serangan terjadi, sebanyak empat nakes memilih kabur dengan cara lompat ke dalam jurang.

Baca juga: Modal Rekaman CCTV, Ini Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang yang Sedang Diburu Polisi

Dari sembilan anggota KKB yang melakukan penyerangan terhadap anggota TNI, terpantau ada 3 pucuk senjata SS1 buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Pindad.

Masih belum diketahui apakah senjata laras panjang SS1 itu merupakan hasil rampasan atau justru dibeli dari negara tetangga Papua Nugini.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Papua.com, Dandim 1715/Yahukimo Letkol Christian Irreuw mengonfirmasi soal keberadaan senjata tersebut.

"Para anggota KKB itu terlihat membawa 3 pucuk senjata SS1 dengan jarak kurang lebih 300 meter dari pos," kata Irreuw dalam pesan singkatnya, Senin (13/9/2021) sore.

Sementara itu, menanggapi insiden ini, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Jazilul Fawaid mendesak agar TNI-Polri bisa segera mengungkap sosok pemasok senjata ke KKB di Papua.

"Menurut saya akar yang harus kita cari, salah satunya adalah jejaring mereka harus diputus. Termasuk jaringan untuk mendapatkan senjata,” kata Jazilul dalam keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).

Jazilul menilai aparat berwenang belum cukup canggih untuk melacak siapa pihak yang memasok senjata ke KKB.

"Mereka bukan kelompok yang terlalu besar, mestinya TNI yang sedemikian besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata darimana mereka mendapatkan senjatanya,” kata dia.

"Saya harap pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi konflik di Papua lebih holistik dan lebih canggih sehingga KKB di Papua dapat ditumpas hingga ke akar-akarnya," lanjutnya. (TribunWow.com/Anung)

Halaman
123