Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi baru Taliban, Abdul Baqi Haqqani.
Abdul Baqi Haqqani menyatakan siswa perempuan akan diajar oleh perempuan sebisa mungkin dan ruang kelas akan tetap terpisah, sesuai dengan interpretasi gerakan hukum syariah Islam.
Wanita juga diharuskan berpakaian sesuai syariat Islam dengan abaya serta jilbab sebagai penutup kepala tetapi tidak menentukan apakah penutup wajah diperlukan.
Taliban menyatakan tidak akan mencegah perempuan mendapat pendidikan maupun pekerjaan.
Namun sejak mereka menguasai Kabul pada 15 Agustus, mereka telah meminta semua perempuan, kecuali yang bekerja di sektor kesehatan masyarakat untuk tidak bekerja, sampai situasi keamanan membaik. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Afghanistan lain