TRIBUNWOW.COM - China mengalami lonjakan baru kasus infeksi virus Covid-19 terkait dengan sebuah sekolah dasar di Kota Putian, Provinsi Fujian.
Laporan awal menunjukkan kasus infeksi bisa disebabkan oleh ayah seorang siswa yang dites positif pada Jumat (10/9/2021).
Dilansir dari BBC, sudah ada lebih dari 100 kasus dilaporkan dalam empat hari hanya di provinsi Fujian.
Baca juga: Media Partai Komunis Minta China Atur Iklan Operasi Kecantikan yang Klaim Bisa Ubah Nasib
Baca juga: Terperangkap di Bawah Tanah sejak Agustus, 19 Penambang China Ditemukan Tewas
Ayah seorang siswa dinyatakan positif Covid-19 terhitung 38 hari setelah kembali dari Singapura pada 4 Agustus.
Surat kabar pemerintah China, Global Times melaporkan dia sebelumnya telah menjalani 21 hari karantina dengan sembilan kali tes asam nukleat dan serologi.
Semua tes yang dilakukannya menunjukkan hasil negatif.
Sehingga, belum jelas apakah ayah siswa tersebut memang terinfeksi di luar negeri atau tidak karena masa inkubasi yang cukup lama bukanlah hal biasa.
Pihak bewenang di Fujian telah memerintahkan agar semua guru dan siswa di sekolah dasar itu menjalani pengujian Covid-19 dalam waktu seminggu.
Para pejabat telah mengambil langkah untuk menahan penyebaran virus lebih luas.
Sekolah ditutup dan siapa pun yang meninggalkan Kota Putian harus memiliki bukti tes Covid-19 negatif dalam 48 jam terakhir.
Penangguhan kegiatan dalam ruangan juga dilakukan bagi tempat umum, termasuk bioskop, museum dan perpustakaan.
Sementara restoran diminta untuk membatasi jam operasional.
Lonjakan kasus Covid-19 di China muncul menjelang libur Hari Nasional selama seminggu pada 1 Oktober mendatang yang dikenal sebagai Pekan Emas.
Dilansir dari Channel News Asia, peningkatan kasus terjadi lebih dari dua kali lipat di provinsi tenggara China, Fujian pada Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Masuk Uji Klinis, Obat Covid-19 yang Dikembangkan China Dinilai Efektif untuk Gejala Sedang
Baca juga: China Hadiahkan Stadion Nasional Baru Senilai Rp 2 Triliun untuk Kamboja, Jadi Hibah Terbesar
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan 59 kasus baru yang ditularkan secara lokal dilaporkan pada 13 September.