Danang menjelaskan, saat proses maintenance harus melalui proses pemeriksaan satu per satu jaringan kabel ke ruang kontrol.
Hal ini mengingat di ruang void interior masjid terdapat 3.300 lampu RGBAW.
"Masing-masing memiliki IP address sendiri. Jika ada yang tidak beres, harus dikoordinasikan dengan ruang kontrol," ujar dia.
Pada hari tertentu khususnya malam hari, semua lampu di langit-langit Masjid Istiqlal akan menyala putih.
Konsep ini akan membuat ruangan masjid terang layaknya saat beribadah di luar ruangan.
Sehingga, masyarakat yang beribadah akan merasa seperti di bawah terik matahari, terang, saat siang hari, dan layaknya berada di bawah naungan awan.
"(Itu) Biasa dilakukan di Masjidil Haram. Rasa ini yang dibawa ke dalam Istiqlal," imbuhnya.
Intinya, dengan teknologi yang ada, cahaya lampu akan berjalan seperti awan, terkadang menyuguhkan nuansa terik maupun terang.
"Semuanya dilakukan dengan ritme yang subtle dan tenang. Bukan ajep-ajep," tandasnya.
Baca juga: Viral 2 Pemuda di Bima Naik Motor Bawa Lumba-lumba, Akhirnya Dipotong lalu Dibagikan ke Warga
Sebagai informasi tambahan, Masjid Istiqlal didesan menggunakan teknologi pintar tata cahaya terbaru yakni smart lighting.
Ribuan lampu diberikan IP address.
Satu IP address mengendalikan 20 lampu.
Pengaturan lampu bisa melalui aplikasi Pharos dari smartphone yang khusus dipegang pengelola Masjid Istiqlal.
Di ruang utama void Masjid Istiqlal terpasang 300 titik lampu utama dan 3.300 titik lampu ambiens.
Lampunya menggunakan LED RGBAW.