Terkait praktik ilmu hitam yang dilakukan keluarga korban, Bayu mengaku baru mengetahui setelah kasus AP terungkap.
"Kalau dugaan seperti itu (pesugihan) kami serahkan kepada pihak kepolisian, biarkan mengembangkan kasus ini," ujarnya.
"Kalau praktik perdukunan saya baru tahu sesudah kejadian ini," ujarnya.
Baca juga: Nyaris Buta karena Dijadikan Tumbal oleh Orangtuanya, Bocah di Gowa Sudah Mulai Berani Lakukan Ini
Kesaksian Babinsa
Di sisi lain, Babinsa Keluarahan Gantarang 1409-04, Koramil Tinggimoncong, Serda Murdani, memberikan sedikit kesaksiannya terkait kematian DS.
Serda Murdani mengaku sempat melihat kondisi wajah jenazah almarhum DS sebelum dikuburkan
"Kakak korban itu meninggal dunia pada malam hari. Tidak tahu Itu penyebabnya kenapa saya cuman datang melayat," ujar Serda Murdani dikutip TribunWow.com dari Tribun-Timur.com, Kamis (9/9/2021).
"Sempat saya lihat kondisi (DS) tapi saya tidak ambil dokumentasi karena menjaga perasaan pihak keluarga yang berduka," jelasnya saat ditemui di Makodim Gowa.
Dirinya mengaku tidak mengetahui penyebab pasti kematian almarhu DS.
Namun, ia menyaksikan bahwa DS tampakĀ mengalami lebam di bagian wajahnya.
"Kondisi wajahnya lebam, hitam, mukanya kayak habis digebukin begitu," ujar Serda Murdani.
Baca juga: Polisi soal Ritual Pesugihan di Gowa, Adik Nyaris Kehilangan Mata, Kakak Tewas 1 Hari Sebelumnya
Tak hanya itu, sang Babinsa juga sempat menanyakan kepada orangtua DS terkait penyebab kematian sang anak.
Namun, ayah dan ibu DS serta AP itu justru tak memberi jawaban yang jelas.
Ayah korban justru mengatakan bahwa anaknya sempat menyerang anggota keluarganya sendiri.
"Kalau matanya saya tidak sempat lihat, saya sempat bertanya kepada kedua orangtuanya, saya bilang apa akibatnya sampai meninggal dunia."