Sehgal mengatakan penelitian menunjukkan bahwa hanya bertahan dari Covid-19 belum tentu hasil kesehatan yang memuaskan.
“Meskipun mencegah kematian tetap menjadi tujuan terpenting, penting juga untuk mengenali morbiditas multi-organ dari Covid-19,” katanya.
“Kebutuhan medis pasien dengan Covid-19 tidak berhenti pada saat keluar dari rumah sakit dan mereka juga tidak berhenti setelah tiga hingga empat minggu.”
Satu bulan setelah penelitian ini dirilis, Forbes juga mempublikasi data milik Kantor Pusat Statistik Inggris yang mencatat para penyintas Covid-19.
Mereka mensurvei lebih dari 20 ribu peserta yang dites positif Covid-19 pada tahun lalu dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.
Mereka menemukan bahwa satu dari lima orang yang selamat melaporkan memiliki gejala setelah lima minggu.
Dan pada 12 minggu, jumlahnya masih 13,7 persen yang setara dengan satu dari tujuh orang.
Gejala yang paling umum dialami pada lima minggu adalah kelelahan (11,8 persen), batuk (11 persen), sakit kepala (10 persen), dan nyeri otot (7,7 persen).
Kehilangan indera perasa dan pengecap juga masih dirasakan sekitar 6,3 persen dari peserta.
Pada 12 minggu, prevalensi gejala sedikit lebih rendah, tetapi masih didistribusikan sama dan jauh lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang tidak memiliki Covid-19.
Data tersebut juga membuat orang menyimpulkan jika kini ada sekitar satu juta orang yang mengalami long Covid sejak Maret 2021.
Masih banyak pertanyaan tentang masalah long Covid yang dialami banyak orang ini.
Penelitian juga menunjukkan serangkaian efek akut yang dapat ditimbulkan ketika infeksi Covid-19 dialami dan menyerang sistem organnya, mulai dari kardiovaskular hingga paru hingga neurologis-psikologis hingga ginjal dan banyak lagi.
Ada dugaan bahwa efek akut tersebut juga menyumbang dampak long Covid dan menimbulkan banyak gejala.
Sebuah studi baru dari para peneliti di rumah sakit di seluruh negeri menemukan bahwa gejala long Covid termasuk kelelahan, sesak napas, kabut otak, kehilangan indra penciuman atau rasa, kecemasan, depresi, gangguan stres pasca trauma, sakit kepala atau migrain, dan kesulitan tidur atau gangguan tidur.
Bahkan ini tidak hanya menyerang pasien dengan tingkat keparahan tertentu.
Banyak pasien gejala ringan juga mengalami long Covid dan memiliki setidaknya satu gejala yang cukup parah untuk memengaruhi pekerjaan, rumah, atau kehidupan sosial mereka selama beberapa bulan. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya