TRIBUNWOW.COM - Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Nature Medicine pada bulan Maret mengungkap jika 1 dari 3 penyintas Covid-19 mengalami long Covid.
Hasil ini mungkin menurun setelah diketahui vaksin bisa mengurangi risiko long Covid dan banyak negara mempercepat proses vaksinasi.
Dalam studi tersebut juga dijelaskan jika gejala yang paling umum adalah kelelahan, sesak napas, kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma.
Baca juga: Bahaya Dehidrasi bagi Pasien Covid-19, Penting untuk Cukup Minum Air Putih saat Isolasi Mandiri
Baca juga: Seberapa Sering Infeksi Ulang pada Pasien Covid-19 Bisa Terjadi? Simak Penjelasannya
Studi tersebut diharapkan menjadi perhatian untuk menempatkan rehabilitasi sebagai protokol pemulihan Covid-19.
“Mengingat jutaan orang yang terinfeksi oleh SARS-CoV-2 secara global, biaya jangka panjang pada aspek kesehatan fisik, kognitif dan mental masih harus dilihat,” penulis utama Kartik Sehgal, seorang ahli onkologi medis di Dana-Farber Cancer Boston Institut, dikutip dari Healthshot.
Sehgal dan timnya meninjau sembilan studi jangka panjang dari Eropa, Amerika Serikat dan China dan menemukan bahwa beberapa pasien melaporkan beberapa masalah organ beberapa bulan setelah mereka keluar dari rumah sakit.
Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa 30 persen pasien yang diteliti melaporkan setidaknya satu gejala, seperti kelelahan, sesak napas, dan masalah kesehatan mental.
Satu studi di Italia terhadap 143 pasien bahkan menemukan bahwa hampir 90 persen melaporkan gejala yang menetap 60 hari setelah mereka pulih dari infeksi awal Covid-19.
Dari seluruh peserta yang mengalami long Covid, gejala yang paling banyak ditemukan adalah kelelahan (53,1 persen), sesak napas (43,4 persen), nyeri sendi (27,3 persen) dan nyeri dada (21,7 persen).
Baca juga: Gejala Bisa Memburuk saat Isolasi Mandiri, Kenali Tanda Pasien Covid-19 Harus Dibawa ke Rumah Sakit
Lebih dari separuh pasien mengalami beberapa gejala dua bulan setelah meninggalkan rumah sakit.
Tiga penelitian dari Prancis, Inggris, dan China menunjukkan bahwa antara 25-30 persen pasien melaporkan gangguan tidur beberapa minggu setelah pulih dari Covid-19.
Dan sekitar 20 persen pasien telah melaporkan kerontokan rambut, menurut hasil dari berbagai penelitian.
“Penting untuk tidak melupakan efek kesehatan mental dari long Covid, sambil menjaga gejala fisik, karena mereka dapat dengan mudah terlewatkan,” kata Sehgal, yang juga seorang instruktur di Harvard Medical School.
Para peneliti juga menyerukan penyelidikan lebih lanjut tentang Covid-19 dan dampaknya secara berkepanjangan.
Pendirian klinik yang lebih luas untuk merawat orang-orang dengan gejala yang bertahan lama dan mengubah hidup juga menjadi rekomendasi penelitian tersebut.
Sehgal mengatakan penelitian menunjukkan bahwa hanya bertahan dari Covid-19 belum tentu hasil kesehatan yang memuaskan.
“Meskipun mencegah kematian tetap menjadi tujuan terpenting, penting juga untuk mengenali morbiditas multi-organ dari Covid-19,” katanya.
“Kebutuhan medis pasien dengan Covid-19 tidak berhenti pada saat keluar dari rumah sakit dan mereka juga tidak berhenti setelah tiga hingga empat minggu.”
Satu bulan setelah penelitian ini dirilis, Forbes juga mempublikasi data milik Kantor Pusat Statistik Inggris yang mencatat para penyintas Covid-19.
Mereka mensurvei lebih dari 20 ribu peserta yang dites positif Covid-19 pada tahun lalu dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.
Mereka menemukan bahwa satu dari lima orang yang selamat melaporkan memiliki gejala setelah lima minggu.
Dan pada 12 minggu, jumlahnya masih 13,7 persen yang setara dengan satu dari tujuh orang.
Gejala yang paling umum dialami pada lima minggu adalah kelelahan (11,8 persen), batuk (11 persen), sakit kepala (10 persen), dan nyeri otot (7,7 persen).
Kehilangan indera perasa dan pengecap juga masih dirasakan sekitar 6,3 persen dari peserta.
Pada 12 minggu, prevalensi gejala sedikit lebih rendah, tetapi masih didistribusikan sama dan jauh lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang tidak memiliki Covid-19.
Data tersebut juga membuat orang menyimpulkan jika kini ada sekitar satu juta orang yang mengalami long Covid sejak Maret 2021.
Masih banyak pertanyaan tentang masalah long Covid yang dialami banyak orang ini.
Penelitian juga menunjukkan serangkaian efek akut yang dapat ditimbulkan ketika infeksi Covid-19 dialami dan menyerang sistem organnya, mulai dari kardiovaskular hingga paru hingga neurologis-psikologis hingga ginjal dan banyak lagi.
Ada dugaan bahwa efek akut tersebut juga menyumbang dampak long Covid dan menimbulkan banyak gejala.
Sebuah studi baru dari para peneliti di rumah sakit di seluruh negeri menemukan bahwa gejala long Covid termasuk kelelahan, sesak napas, kabut otak, kehilangan indra penciuman atau rasa, kecemasan, depresi, gangguan stres pasca trauma, sakit kepala atau migrain, dan kesulitan tidur atau gangguan tidur.
Bahkan ini tidak hanya menyerang pasien dengan tingkat keparahan tertentu.
Banyak pasien gejala ringan juga mengalami long Covid dan memiliki setidaknya satu gejala yang cukup parah untuk memengaruhi pekerjaan, rumah, atau kehidupan sosial mereka selama beberapa bulan. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya