Virus Corona

Anak Sulit Makan Bisa Jadi karena Anosmia, Coba Tips Ini saat Isoman Covid-19 agar Nutrisi Terjaga

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makanan berbahan lembut, bertekstur, dan begizi dinilai cocok bagi anak yang sedang anosmia.

TRIBUNWOW.COM - Anak-anak  masih bisa terpapar Covid-19 meski mereka bukan termasuk orang yang rentan. 

Kebanyakan anak-anak juga hanya mengalami gejala ringan dan hanya membutuhkan isolasi mandiri di rumah. 

Tetapi selama menjalani isolasi mandiri sistem imun anak-anak perlu dijaga dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya.

Salah satu yang menjadi hambatan anak untuk mencukupi nutrisinya adalah masalah makan. 

Jika anak mengalami susah makan, padahal biasanya tidak, bahkan hingga tidak mau makan makanan favoritnya bisa jadi mereka mengalami kehilangan indera penciuman atau perasa.

Mengutip dari Everyday Health, pasien Covid-19 seringkali tidak menyadari kehilangan bau pada awalnya.

Mereka justru merasakan rasa yang berbeda dari makanan.

“Untuk pasien yang datang kepada kami mengaku memiliki masalah rasa, 9 dari 10 mereka memiliki fungsi pengecapan normal, tetapi yang mereka miliki adalah gangguan penciuman,” kata Richard Doty, PhD, direktur Pusat Bau dan Rasa Universitas Pennsylvania di Philadelphia, Amerika Serikat.

Baca juga: Pendapat Pakar soal Penyebab Rinfeksi Covid-19 yang Bisa Buat Pasien Isolasi Mandiri Dua Kali

Baca juga: Lama Duduk Bisa Bahaya bagi Kesehatan, Ini Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan saat Isoman Covid-19

Beberapa pasien Covid-19 memang bisa kehilangan indera perasa, tetapi kebanyakan memang dipengaruhi indera penciumannya.

Itu disebut merupakan hal yang wajar karena indera penciuman memang bisa mempengaruhi rasa.

“Saat kita mengunyah makanan dan menelan, embusan molekul naik melalui reseptor penciuman dan dirasakan sebagai rasa. Jika Anda menahan hidung dan minum kopi atau cokelat, tidak akan ada sensasi kopi atau cokelat , Anda hanya mendapatkan pahit atau manisnya,” terangnya. 

Whitney Linsenmeyer, PhD, asisten profesor nutrisi dan dietetika di Universitas St. Louis di Missouri dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics mengingatkan bahaya kekurangan nutrisi pada orang yang mengalami anosmia. 

Baca juga: Bisa Bikin Mudah Lupa dan Sulit Fokus saat Isoman, Ini 6 Penyebab Kabut Otak Selain Infeksi Covid-19

Terlebih pada anak yang masih belum mengerti pentingnya nutrisi bagi tubuh.

"Ada risiko penurunan berat badan yang tidak diinginkan, kekurangan gizi, dan dehidrasi juga, karena orang juga mendapatkan air dari makanan yang mereka makan," jelasnya.

Ada beberapa strategi yang bisa dicoba untuk mengatasi hal tersebut, yaitu:

1. Buat Smoothie

"Lebih mudah untuk minum sejumlah kalori tertentu daripada harus makan versi makanan padat itu," kata Linsenmeyer.

Untuk membuat smoothie yang mudah dan kaya nutrisi dia menganjurkan untuk menggunakan yogurt penuh lemak, selai kacang, atau selai kacang lainnya sehingga mendapatkan lemak dan protein yang sehat.

Dia juga merekomendasikan buah-buahan beku yang padat nutrisi seperti berbagai jenis beri dan beberapa sayuran hijau segar seperti bayam atau kangkung.

Tambahkan cairan, seperti jus buah  atau susu, atau alternatifnya seperti susu kedelai.

Untuk nutrisi tambahan, dia menyarankan untuk menambahkan sejenis biji-bijian yang mengandung protein dan serat

"Mereka padat energi dan memiliki protein yang sangat baik, lemak sehat, dan serat," jelasnya. 

2. Gunakan Tekstur

Kebanyakan orang akan mendapat kepuasan dengan merasakan tekstur ketika makan.

“Bahkan jika Anda tidak dapat merasakan berbagai rasa, Anda masih dapat merasakan berbagai tekstur,” tambah Linsenmeyer.

3. Beri Makanan Suhu Ruangan atau Dingin

Ketika semuanya terasa tidak enak, suhu yang lebih rendah membuat lebih sulit untuk melihat perubahannya,

“Dibandingkan dengan saat makanan panas dan partikel aroma bergerak lebih cepat sehingga kita menciumnya lebih kuat,” kata Linsenmeyer.

Itu berlaku untuk cairan, bahkan air.

“Jika air memiliki rasa yang tidak enak, cobalah air dingin.”

4. Jaga Tetap Terhidrasi

Menjaga tetap terhidrasi sangat penting untuk pasien Covid-19.

Hidrasi bisa menggunakan berbagai cairan dari jus, teh, atau sup kaldu.

Semua itu diperhitungkan dalam asupan cairan kita secara keseluruhan,

Teh herbal tanpa kafein atau adalah pilihan lain yang baik untuk menambah kalori, serat, dan vitamin.

5. Konsumsi Multivitamin

Mengkonsumsi multivitamin untuk mencukupi nutrisi memang menjadi pilihan bahkan bagi orang dewasa yang terinfeksi Covid-19.

Begitu juga pada anak, berilah multivitamin sesuai dengan anjuran yang diberikan dokter.

6. Beri Makan Sedikit tapi Sering

Dalam situs Unicef, disebutkan jika anak kecil membutuhkan lebih banyak makanan dan cairan saat mereka sakit untuk mengganti nutrisi yang hilang akibat demam atau diare.

Anak perlu didorong untuk terus makan dan minum sebanyak mungkin.

Hal ini berlaku bahkan ketika mereka mengalami diare yang memburuk sementara setelah mengkonsumsi makanan dan minuman.

Jika nafsu makan anak Anda menurun, dorong dia untuk makan sedikit dan sering.

Coba berikan makanan yang sederhana seperti bubur dan hindari makanan pedas atau berlemak.

7. Buat Tampilan Menarik

Banyak yang berkata bahwa orang makan dengan mata terlebih dahulu.

Cobalah buat tampilan menarik untuk kepuasan kuliner setiap hari bahkan dengan pengaturan tempat.

Berkreasilah dengan hiasan herbal saat melapisi makanan, sehingga hasil akhirnya menarik secara visual sekaligus lezat. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Isolasi Mandiri