Pilar menjelaskan, secara kasat mata, di tubuh BM terdapat juga bekas luka cakaran hingga gigitan.
"Karena kita lihat kalau secara visual memang terjadi ada lebam di bagian punggung belakang. Kalau yang lama-lama itu ada beberapa luka-luka di kaki, di punggung juga, ada di perut tertutama belakang yang masih lebam," ujar Pilar.
Seusai dievakuasi dari rumahnya, BM kini ditempatkan di sebuah yayasan yang di bawah perlindungan Dinas Sosial dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Kebetulan ada pesantren, rencana di sana dulu yang kebetulan dekat dengan rumah Pak Kadis jadi bisa dikontrol juga sudah setuju InsyaAllah langsung dibawa ke sana," kata Pilar.
Baca juga: Cerita Haru Kuli Bangunan Jalan Kaki Jakarta-Bandung untuk Belikan HP Anak, Dompet Sempat Dirampok
Pengakuan sang Balita
Sempat berbicara dengan BM, Pilar mendapat sejumlah informasi terkait kehidupan sehari-hari BM.
"Saya nanya ke anaknya sih, katanya sering (disiksa), setiap ada kesalahan anaknya dipukul, setiap ada kesalahan dipukul, dibanting," ungkap Pilar, Jumat (20/8/2021) malam.
Pilar melanjutkan ceritanya, BM mengaku dirinya biasanya disayangi oleh ibu dan ayah angkatnya.
Namun BM mengakui ibu angkatnya sering marah dan menganiaya dirinya.
BM juga bercerita sekujur tubuhnya pernah dipukuli oleh pelaku.
Dikutip TribunWow.com dari WARTAKOTAlive.com, pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus tersebut.
Pada video yang beredar kekerasan diketahui terjadi di dalam rumah.
Dalam video itu nampak pelaku awalnya mengangkat kaki korban.
Ia lalu mengangkat korban hingga setinggi lehernya, kemudian membanting korban ke lantai kayu yang ada di bawah.
Setelah dibanting, sempat terdengar korban berteriak kesakitan namun pelaku hanya diam sembari membetulkan rambutnya.