Terkini Daerah

Pengakuan Pelaku Penganiaya Balita di Pondok Aren, Sudah Dilakukan selama Setahun karena Sering WFH

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video amatir dugaan kekerasan terhadap anak dilakukan terduga pelaku orangtua angkat di Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Kota Tangsel. Pelaku penganiayaan balita berinisial BA (4) mengaku sudah setahun lamanya sering menganiaya di bocah, Minggu (22/8/2021).

TRIBUNWOW.COM - Pelaku kekerasan terhadap bocah laki-laki 4 tahun di Perumahan Villa Bintaro Regency, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, telah ditangkap.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra mengatakan pihaknya telah mengamankan, EW (41) kakak kandung dari ibu balita malang tersebut.

Dilansir TribunWow.com, sebelumnya sempat beredar video viral penganiayaan kepada balita berinisial BM (4) yang dilakukan oleh ibu tiri.

Ilustrasi penganiayaan bayi (Kompas.com/ERICSSEN)

Baca juga: 5 Tips Atasi Kotoran Telinga yang Mengganggu Pendengaran Anak Balita, Waspada Bisa Infeksi

Setelah mendapat kesaksian dari pelaku, diketahui bahwa tindak kekerasan terhadap korban sudah silakukan sejak setahun yang lalu.

Tepatnya sejak diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH) karena pandemi Covid-19, dan pelaku menjadi sering di rumah.

"Pelaku sudah sejak sekitar setahun melakukan kekerasan kepada korban, karena sering WFH," kata Angga dikutip dari Wartakotalive, Minggu (22/8/2021).

Angga menuturkan, pelaku EW juga mengakui motif perbuatan yang dilakukannya.

EW tega melakukan kekerasan itu ditengarai korban yang kerap menolak makan.

Baca juga: Sosok Kuli yang Rela Jalan Kaki Jakarta-Bandung demi Beli HP untuk Anak, Alami Gangguan Pendengaran

Baca juga: 4 Hari Berlalu, Tetangga Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Subang Kini Ketakutan, Ini Alasannya

Hal itu membuat EW emosi ketika melihat sang anak tak punya nafsu makan.

"Pelaku sering lihat dan dengar kalo korban susah makan ketika disuapi oleh ART-nya (Asisten Rumah Tangga). Jadi pelaku sudah tidak ingat lagi berapa kali melakukan kekerasan kepada korban," jelasnya.

EW berdalih melakukan aksi tersebut guna si anak mau menerima asupan makan yang diberikan sang ART.

"Maksud pelaku melakukan kekerasan kepada korban karena pelaku ingin korban mudah makan dan tidak gampang muntah setelah makan. Tetapi karema tidak bisa mengontrol emosinya pelaku sampai berbuat seperti itu," pungkasnya.

Korban Alami Luka Cakar hingga Gigitan

Di tubuh BM, selain luka memar juga ditemukan bekas luka lainnya.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta, info itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan yang telah bertemu dan melihat langsung korban.

Halaman
123