Selain itu, mengkonsumsi gula berlebih juga telah dikaitkan dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Meski ada juga yang mengatakan bahwa itu bukanlah efek langsung, melainkan efek rumit lain yang berkaitan dengan gula.
"Rata-rata orang dewasa yang sehat, akan membersihkan gula sederhana dari sistem mereka dalam waktu dua jam," kata Peter Mancuso, seorang profesor ilmu gizi di University of Michigan dikutip dari Insider.
Peran gula dalam yang bisa menurunkan kekebalan dikatakan terkait dengan asupan kalori total.
"Jika Anda memiliki asupan gula berlebih, Anda mungkin juga memiliki asupan kalori berlebih, yang menyebabkan obesitas," kata Mancuso.
"Ini dikaitkan dengan keadaan kronis peradangan tingkat rendah."
Diyakini bahwa peradangan kronis dapat membuat sistem kekebalan tubuh kewalahan karena tubuh sudah melakukan pertempuran berkelanjutan melawan peradangan.
Hal itu yang membuat tubuh kurang mampu merespons ancaman lain dan dapat mengganggu fungsi sel dan organ, juga meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Selain itu menggantikan asupan serat dengan gula juga bisa menghilangkan potensi tubuh dalam meningkatkan sistem kekebalan.
Hal itu karena terdapat bakteri baik di usus yang bisa menjaga kekebalan tubuh, dan bakteri tersebut bisa didapat dari mengkonsumsi serat yang cukup.
Jadi, ketika menukar serat dengan gula, tubuh gagal mendapatkan manfaat peningkatan kekebalan yang ditawarkan mikroorganisme ini kepada kita.
Untuk itu, meskipun memiliki tubuh yang sehat tetap dianjurkan untuk mengonsumsi gula berlebih di masa pandemi Covid-19.
Terlebih tanpa melakukan aktifitas fisik atau olahraga yang cukup.
American Heart Association merekomendasikan agar pria mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh yang setara dengan 36 gram atau 150 kalori gula tambahan per hari.
Sementara wanita harus mengonsumsi 6 sendok teh yang setara dengan 25 gram atau 100 kalori per hari. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Isolasi Mandiri Lainnya