TRIBUNWOW.COM - Persib Bandung masih tetap menjadi kandidat kuat dalam persaingan menjadi juara kompetisi Liga 1 2021.
Bermaterikan skuad mewah dan berkualitas, membuat pelatih Persib Bandung Robert Alberts optimis membawa Maung Bandung juara Liga 1 2021.
Meski begitu, Robert Alberts menyebut terdapat beberapa tim besar lainnya yang akan memanaskan persaingan di Liga 1 2021.
Baca juga: Jelang Liga 1 2021, Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Sesalkan Ini pada Klub Lain: Tidak Boleh
Baca juga: Harapan Besar Bomber Persib Bandung Wander Luiz di Liga 1 2021, Ingin Jadi Seorang Top Skor
Robert Alberts lantas mengungkapkan nama-nama kompetitor yang menjadi saingan terberat Persib Bandung.
Dirinya menyebut setidaknya ada enam klub yang diprediksi akan mengganggu Persib Bandung untuk meraih trofi.
Pada posisi pertama, Robert Alberts menyebut klub asal pulau Dewata, Bali United.
Menurutnya, Bali United memiliki pemain-pemain yang solid dan berkualitas.
"Untuk saingan terberat, sulit untuk menentukannya. Tapi jika melihat dari kekuatannya tentu harus melihat Bali karena mereka mempunyai kualitas," kata Robert Alberts melalui laman Republik Bobotoh pada Senin (16/8/2021).
Untuk selanjutnya, Robert Alberts menyebut nama Bhayangkara FC.
Robert Alberts menegaskan, dirinya harus berhati-hati dengan tim kepolisian tersebut karena memiliki meteri pemain yang mahal musim pada musim ini.
"Ada Bhayangkara yang sepertinya menjadi tim yang lebih mahal dari Persib jika melihat materi pemainnya, ada banyak pemain bagus," ujar Robert.
Selain Bali United dan Bhayangkara FC, klub yang sedang diwaspadai Robert adalah rival abadi Persib Bandung, Persija Jakarta.
Robert Alberts juga menyebut nama Borneo FC dan mantan tim yang pernah ditukanginya, Arema FC.
Menurutnya, Arema FC dan Borneo FC bisa menjadi ancaman karena kedua klub tersebut sedang gencar-gencarnya melakukan investasi.
"Lalu Persija selalu menjadi tim berbahaya. Lalu banyak juga tim yang tiba-tiba bisa mengancam seperti Arema, Borneo juga tentunya karena mereka banyak melakukan investasi," tutur Robert Alberts.