Virus Corona

Covid-19 Bisa Berdampak pada Otak, Ini Gejala yang Bisa Dialami Pasien saat Isolasi Mandiri

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konsultan neurologis Arvind Chandratheva menunjuk bagian otak yang rusak akibat virus corona.

"Hipotesis saya adalah bahwa ini sebagian besar didorong oleh reaksi imun tingkat rendah yang maladaptif dan persisten."

Hingga kini data yang didapat memang tidak bisa memberikan kepastian.

Baca juga: Dokter Tirta Jelaskan Fase Sekuel: Gejala Tertinggal seusai Isolasi Mandiri atau Sembuh Covid-19

Baca juga: Kisah Anak Umur 12 Tahun Harus Dirawat di RS karena Covid-19 Varian Delta, Ini Gejala yang Dialami

Tetapi hal senada diungkapkan Profesor Anderson dari Institut George yang menjelaskan bahwa ada kemungkinan kuat bahwa peradangan bisa menjadi salah satu penyebab utama di balik gejala neurologis yang berkepanjangan.

“Kami tahu bahwa infeksi virus parah [lainnya] dapat menyebabkan peradangan di otak,” katanya.

Tetapi sulit untuk menjelaskan mekanisme yang tepat tentang bagaimana virus mempengaruhi otak, karena gejala seperti kabut otak dan masalah memori dapat disebabkan oleh hal lain.

Misalnya, stres karena infeksi itu sendiri juga dapat berdampak pada otak dan kognisi, terutama bagi mereka yang telah dirawat di rumah sakit.

"Kami membutuhkan lebih banyak penelitian," katanya.

“Kompleksitas cara tubuh berinteraksi dengan otak meningkatkan berbagai kemungkinan tentang bagaimana COVID-19 sebagai penyakit akut kemudian dapat bertahan dalam jangka panjang dan memengaruhi fungsi otak dan kognitif.”

Gejala pada Pasien Covid-19

Terkait masalah di otak, sakit kepala dan hilangnya rasa atau penciuman adalah gejala yang paling umum dilaporkan pasien.

Dalam beberapa kasus pasien Covid-19 bisa mengalami kebingungan dan delirium.

Selain itu, koma dan stroke adalah kelainan neurologis yang paling sering dilihat oleh dokter di samping tempat tidur pada pasien mereka.

Stroke bisa terjadi karena ada pembekuan darah di otak dan Covid-19 juga menjadi salah satu pemicu pembekuan darah terutama bagi pasien dengan Covid-19 yang parah.

Profesor Anderson juga mengatakan penurunan konsentrasi dan gejala kelelahan sering kali beriringan.

Dia bahkan mengalaminya secara langsung.

Halaman
123