TRIBUNWOW.COM - Sekelompok peneliti di Inggris membuka kemungkinan untuk memotong masa isolasi mandiri selama 10 hari menjadi hanya lima hari.
Hingga kini, Organiasai Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Jika pasien bergejala ringan perlu menambah tiga hari dan memastikan selama tiga hari tersebut bebas gejala Covid-19.
Hal itu dikarenakan diketahui bahwa virus Covid-19 bisa bertahan selama 14 hari di dalam tubuh manusia.
Setelah menjalani masa isolasi virus dianggap sudah tidak infeksius atau tidak dianggap menularkan meski pasien masih bisa menerima hasil positif ketika di tes PCR.
Dilansir dari The Sun, kini, salah satu studi di Universitas Oxford, Inggris, menyebut isolasi Covid-19 sepuluh hari dapat dipangkas setengahnya karena pasien jauh lebih tidak menular setelah lima hari.
Setelah lima hari ketika gejala muncul, hanya dua persen penularan yang diteruskan.
Baca juga: Cegah Kematian Gejala Berat, WHO Lakukan Uji Klinis 3 Obat Baru untuk Pengobatan Pasien Covid-19
Pathogen Dynamics Group menemukan empat dari sepuluh infeksi dikonfirmasi terpapar ketika sebelum gejala yang jelas, dengan 35 persen ditemukan dalam dua hari pertama gejala.
Dalam studi lain di University of St Andrews yang juga berada di Inggris juga menemukan bahwa ketika sebelum gejala mulai, dan dalam lima hari pertama adalah saat orang paling menular.
Itu berarti titik ini adalah saat penularan paling mungkin terjadi.
"Mengingat sebagian besar peristiwa penularan terjadi sangat awal, periode isolasi bisa jauh lebih singkat untuk kasus-kasus tersebut," kata Dr Muge Cevik, dosen klinis penyakit menular dan virologi medis di universitas tersebut.
"Viral load memuncak cukup cepat, sehingga orang sangat menular dalam beberapa hari pertama."
"Jadi, pedoman isolasi diri saat ini, terutama mengingat kurangnya dukungan yang diberikan untuk cuti sakit, tidak berfungsi untuk tujuan tersebut."
Hingga Desember aturan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 di Inggris adalah selama 14 hari.
Kemudian Pusat Pelayanan Kesehatan Inggris (NHS) mengurangi masa isolasi tersebut dan memberlakukan isolasi selama 10 hari.
Baca juga: Jaga Kesehatan Mental Anak Selama Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Tips untuk Orang Tua
Baca juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19, Waspada 4 Kondisi Berikut saat Isolasi Mandiri di Rumah
Itu terjadi beberapa hari setelah aplikasi NHS Covid di-tweak untuk mengurangi jumlah kontak yang dipaksa melakukan isolasi diri setelah berada di dekat orang yang terinfeksi.
Di Inggris, orang yang melakukan kontak erat juga perlu menjalani masa isolasi meski hasil tes mereka negatif.
Mudah-mudahan kemungkinan ini akan menyelamatkan ribuan orang dari masa isolasi yang tidak perlu meskipun hasil tes negatif.
Hingga saat ini, untuk orang yang memasukkan tes positif tetapi tidak memiliki gejala, aplikasi mencari kontak erat lima hari sebelum dirinya dites positif.
Departemen Kesehatan Inggris juga tidak menutup kemungkinan adanya pembaruan aturan.
Tetapi ini akan diperbarui berdasarkan saran kesehatan masyarakat untuk melihat kembali kontak dua hari sebelum tes positif.
Ia mengklaim jumlah kontak berisiko tinggi yang sama akan disarankan untuk mengisolasi diri.
Langkah ini bertujuan untuk mendorong orang untuk tetap menggunakan aplikasi, setelah menyebabkan kekacauan di Inggris.
Ratusan ribu orang terpaksa mengisolasi diri karena 'pingdemi', berpotensi tidak bekerja, dengan setengah juta notifikasi dalam satu minggu.
Tetapi hingga kini, Inggris masih menerapkan minimal isolasi mandiri selama 10 hari.
Masa isolasi akan ditambah jika pasien masih mengalami gejala suhu tinggi atau merasa panas dan menggigil, hidung meler atau bersin, sedang sakit, dan diare. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya