Korban dikeroyok oleh belasan orang karena dituduh sebagai 'cepu' atau informan sejak awal masuk.
Hal itu disampaikan oleh Wakapolres OKI, Kompol Handoko Sanjaya, S.IK didampingi Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto saat menggelar Press Release di Mapolres OKI, Selasa (10/8/2021) siang
"Kita telah menetapkan 12 orang tersangka yang diduga kuat melakukan tindak penganiayaan terhadap korban," jelas Wakapolres OKI, Kompol Handoko Sanjaya dikutip dari TribunSumsel.com.
Insiden penganiayaan terhadap Benny bermula sejak korban masuk menjadi tahanan di Mapolres Oki.
Kompol Handoko menyampaikan, tindak kekerasan tersebut dilakukan secara bersama-sama oleh puluhan pelaku hingga mengakibatkan Benny meninggal dunia.
"Bermula pada Rabu (4/8/2021) sekitar pukul 21.00 WIB saudara Benny masuk ke dalam ruang tahanan polres OKI dikarenakan sedang menjalani perkara penyalahgunaan sabu-sabu, yang mana kondisinya dalam keadaan baik dan tidak ada bekas penganiayaan," katanya.
Penganiayaan terhadap korban berawal dari sebuah provokasi yang dilakukan oleh salah satu pelaku.
Seluruh tahanan diberitahu bahwa tahanan baru bernama Benny merupakan Cepu alias informan.
Akibatnya, sebanyak kurang lebih 34 orang tahanan mengelilingi korban dan masing-masing bergantian melakukan kekerasan dengan menggunakan tangan dan kaki.
"Sekitar pukul 21.30 WIB saudara Benny dimasukkan ke dalam ruang tahanan nomor 5 dan setelah di dalam kamar tahanan, korban diperintahkan untuk naik ke atas terali kamar."
"Kemudian sebanyak 15 penghuni kamar secara bergantian memukul dan menendang tubuh korban dari arah belakang secara berkali-kali," tegasnya.
Baca juga: 3 Fakta Pembunuhan TKW di Taiwan, Status Hubungan hingga Korban Berniat Bantu Pelaku Belajar
Dianiaya dengan Sadis
Rupanya, penganiayaan dilakukan tidak hanya menggunakan tangan kosong.
Para tersangka juga memanfaatkan alat-alat seperti sikat gigi yang telah diruncingkan, hanger baju yang dipatahkan, wadah bedak dan ikat pinggang untuk memukul bagian tubuh korban.
Akibatnya, penganiayaan sadis tersebut mengakibatkan mengalami luka parah.