TRIBUNWOW.COM - Satu di antara langkah memutus mata rantai Covid-19 adalah dengan menjalani protokol kesehatan yang ketat dengan memakai masker.
Selain masyarakat yang sehat, penggunaan masker juga penting bagi pasien Covid-19 terutama yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Dengan menggunakan masker, pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri bisa mencegah penularan Covid-19 terhadap lingkungan sekitarnya.
Tetapi memakai masker juga tidak boleh asal untuk memaksimalkan tingkat proteksi dari paparan Covid-19.
Baca juga: Selain Tingkatkan Imun Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Ini 9 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Baru-baru ini direkomendasikan untuk menggunakan masker dua lapis yaitu dengan lapisan masker medis dan masker kain.
Penggunaan masker dua lapis dinilai bisa memberikan proteksi lebih tinggi dibanding dengan hanya memakai satu jenis masker.
Terkait isu masker medis palsu yang beredar, Kementerian Kesehatan mensosialisasikan cara memilih masker medis yang aman.
Salah satu caranya adalah dengan mengecek izin edar.
''Kalau dia sudah mendapatkan izin edar dari Kemenkes artinya masker ini dikategorikan sebagai masker bedah atau masker N95 atau KN95 yang dikategorikan sebagai alat kesehatan,'' kata Plt Dirjen Farmalkes, drg. Arianti Anaya, MKM, dalam situs resmi Kemenkes, Minggu (4/4/2021).
Saat ini telah lewat 1 tahun pandemi COVID-19 sudah ada 996 industri masker medis yang sudah memiliki nomor izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Masker medis adalah masker bedah dan masker respirator.
Masker bedah berbahan material berupa Non Woven Spunbond, Meltblown, Spunbond (SMS) dan Spunbond, Meltblown, Meltblown, Spunbond (SMMS).
Masker tersebut digunakan sekali pakai dengan tiga lapisan dan hanya dianjurkan untuk satu kali penggunaan.
Inilah jenis masker yang disarankan digunakan dua lapis dengan masker kain.
Lain halnya dengan masker respirator atau biasa disebut N95 atau KN95.
Baca juga: Jangan Asal Minum Obat saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ada yang Bisa Sebabkan Jamur Hitam
Baca juga: Masih Mungkin Terus Bermutasi, WHO: Penamaan Varian Covid-19 Bisa Gunakan Nama Rasi Bintang