Terkini Nasional

Marak Baliho Puan hingga Airlangga, Pengamat Nilai Tak Peka Rakyat sedang Susah dan Buang-buang Uang

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Baliho bergambar Puan Maharani di Jalan Pemuda, Blora, Selasa (3/8/2021) dan Foto kanan: Baliho bergambar ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di depan bekas stasiun Blora, Jumat (6/8/2021)

TRIBUNWOW.COM - Saat ini marak ditemukan baliho-baliho bergambar sejumlah elit politik, mulai dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, hingga Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baliho-baliho tersebut diduga bertujuan untuk mendongkrak popularitas para elite politik tersebut.

Namun baliho tersebut justru menuai kritikan dari banyak pihak karena dipasang di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Unggah Foto Baliho Ini, Postingan Najwa Shihab Ramai Dipuji Lebih Baik dibanding Baliho Politisi

Baca juga: Sindir Baliho Puan, Eko Kuntadhi Soroti Kalimat Kepak Sayap: Langsung Ingat Chicken Wings

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin menilai para elite politik tersebut berharap agar masyarakat familiar sebelum pergelaran Pilpres 2024 tiba.

Namun Ujang menilai pemasangan baliho oleh para elit politik justru dapat menjadi bumerang karena dipasang di tengah pandemi.

"Pemasangannya tak pas waktunya, tak tepat timingnya karena masyarakat sedang susah karena Covid-19," ujar Ujang, Jumat (6/8/2021).

"Maka pemasangan baliho itu hanya akan mendapat nyinyiran publik, hanya akan mendapat olok-olok rakyat. Karena dianggap tak sensitif atas penderitaan rakyat," jelasnya.

Ujang mengatakan, lebih baik uang yang digunakan baliho dipakai untuk kebutuhan masyarakat yang kini kesulitan.

"Seharusnya sosialisasi baliho tersebut di rem dulu, di stop dulu. Rakyat sedang sulit, banyak yang nggak bisa makan dan rakyat juga tak butuh baliho."

"Artinya dana-dana seperti pasang baliho lebih baik digunakan dulu untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19."

"Bantu rakyat dulu, baru sosialisasi. Rakyat mesti diprioritaskan dibandingkan dengan pemasangan baliho," kata Ujang.

Lebih Baik Bantu Rakyat

Kritikan lain datang dari Juru Bicara Partai Amanat Nasional (PAN), Rizki Alijupri.

Ia menilai pemasangan baliho para elite politik adalah hal yang mubazir.

"Lebih baik uang pasang baliho-baliho itu dipakai untuk bantu rakyat. Kalau 1 titik baliho saja biaya pasangnya 5 sampai 10 juta, itu bisa untuk makan 10 kepala keluarga selama 1 bulan," dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021).

Halaman
123