Virus Corona

Hasil Uji Coba Vaksinasi Covid-19 Jenis Pfizer untuk Anak-anak di Bawah 12 Tahun, Amankah?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VAKSINASI NAKES - Vaksinator saat akan melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan RS Husada Utama, Jumat (15/1). Hasil Uji Coba Vaksinasi Covid-19 Jenis Pfizer untuk Anak-anak di Bawah 12 Tahun, Amankah?

Dalam waktu bersamaan, sekitar 300 sampai 600 anak meninggal dunia.

"Angka ini mungkin tampak kecil dibandingkan jumlah orang dewasa yang meninggal dunia, tapi jumlah ini setara dengan 8-10 persen penyebab kematian paling umum pada anak-anak di Amerika Serikat," kata Profesor Maldonado.

Baca juga: Ibu Hamil Segera Divaksin Covid-19, Menkes Budi Sadikin Ungkap Kategori yang Dikecualikan

Amerika Serikat sejauh ini menjadi negara dengan jumlah kasus dan jumlah kematian tertinggi di dunia karena Covid-19, dengan 34 juta kasus di semua kelompok umur dan lebih dari 600.000 kematian.

Menurut Kawsar Talaat dari Johns Hopkins University, peneliti utama uji coba vaksin Pfizer untuk anak-anak, jumlah anak-anak yang terkena Covid-19 semakin meningkat.

"Karena varian Delta yang lebih menular, dan karena begitu banyak orang dewasa yang sudah divaksinasi, kita sekarang melihat anak-anak secara proporsional lebih banyak terkena dan lebih banyak yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19," kata Dr Talaat.

"Kita juga melihat lebih banyak gejala long Covid-19 pada anak, yang membuatnya tidak sejinak yang kami perkirakan sebelumnya."

Para pakar terus mencoba memahami kelompok anak-anak mana yang memiliki risiko memiliki gejala lebih parah ketika terkena Covid-19.

"Kita mengetahui obesitas adalah faktor risiko terbesar bagi gejala parah bila terkena Covid-19 untuk semua kelompok umur dan anak-anak yang mengalami obesitas besar kemungkinan harus dirawat di rumah sakit dibandingkan yang tidak," kata Dr Talaat.

"Jadi, penting sekali untuk melakukan vaksinasi untuk mereka yang berisiko tinggi dalam kelompok umur mana pun."

"Kadang sulit sekali mengidentifikasi siapa yang berisiko tinggi dari penampakan mereka saja."

Namun, Asha Bowen, dokter spesialis penyakit menular di kalangan anak-anak di Rumah Sakit Anak-anak Perth (Australia Barat), mengatakan, sulit sekali untuk mendapatkan gambaran lengkap dari data di luar negeri karena kadang ada anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena penyakit lain, baru kemudian ditemukan bahwa mereka juga mengidap Covid-19.

"Saya kira Inggris bagus dalam pengumpulan data dan berhasil menemukan bahwa penyakit yang berhubungan dengan saraf, serta kondisi lain seperti asma dan obesitas membuat orang dewasa dan anak-anak masuk ke dalam kelompok risiko lebih tinggi. (Kompas.com)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hasil Uji Coba Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun dari Berbagai Negara