Terkini Daerah

Nasib Oknum TNI yang Pukul 2 Remaja hingga Babak Belur saat Tertibkan Prokes, Dandim TTU Minta Maaf

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Dandim 1618 Timor Tengah Utara (TTU), Letkol Arm Roni Junaidi minta maaf atas dugaan penganiayaan yang dilakukan anggotanya terhadap dua pelajar saat tertipkan prokes Covid-19, Sabtu (31/7/2021).

Dugaan kekerasan tersebut dibenarkan oleh kakak kandung YN dan JU, yakni MN.

"Adik saya YN dan JU, dianiaya oleh anggota TNI dari Koramil Biboki Selatan, Kopral Kepala EP, karena dianggap melanggar protokol Covid-19," ungkap MN, kepada Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

MN menuturkan, kejadian tersebut bermula saat adiknya berada di sebuah tempat billiar.

Kebetulan, Kopral EP yang sedang bertugas sebagai Babinsa Desa Tainsala, Kecamatan Biboki Selatan, melintas di depan tempat permainan biliar tersebut.

Baca juga: Sopir Mobil Rescue Dinsos yang Viral Tabrak Lari Pesepeda Ditangkap, Ternyata Bawa Kadinsos Takalar

Kopral EP yang mengendarai sepeda motor melihat JU, YN dan seorang anak berusia 13 tahun berinisial BBB.

Aparat tersebut lalu memotret tiga anak itu menggunakan kamera ponsel miliknya dan mendekati ketiganya.

BBB yang ketakutan langsung melarikan diri ketika dihampiri oleh EP.

Sang kopral lalu menanyakan identitas dan alamat rumah JU dan YN.

Setelah anak-anak ini menyebut nama orangtuanya dan tempat tinggal mereka masing-masing, Kopral EP lalu mendatangi rumah orangtua YN, yang berjarak sekitar satu kilometer.

"Saat mereka datang ke rumah, dia (Kopral EP) langsung kasih tunjuk foto dan marah-marah, katanya sekarang ini lagi Corona kenapa dibiarkan anak-anak pergi main biliar," tutur MN mencaritakan kronologinya.

"Sebagai kakak saya lalu minta maaf karena adik saya salah," imbuh MN.

Mendengar permintaan maaf MN, Kopral EP justru marah dan menendang sepeda motor milik MN.

Selanjutnya, EP malah gelap mata menganiaya kedua korban.

"Sambil menganiaya adik saya dan JU, dia sempat bilang mau lapor ke mana saja dia tidak takut," ujar Marcel.

Kedua orangtua YN yang melihat kejadian tersebut dan syok menyaksikan anak mereka dianiaya hingga babak belur.

Halaman
123