Pakar kesehatan telah menunjukkan bahwa tingkat vaksinasi yang rendah di wilayah tertentu di dunia dapat memungkinkan virus menyebar dan meningkatkan kemungkinan pembentukan mutasi menjadi varian baru.
Hingga kini vaksin yang ada masih dinilai efektif untuk melawan varian baru yang semakin cepat menular.
Tetapi, semakin banyak mutasi yang muncul, semakin besar kemungkinan seseorang dapat lolos dari perlindungan vaksin.
Jika itu terjadi, Ghebreyesus memperingatkan bahwa vaksin baru harus dikembangkan dan seluruh dunia harus divaksinasi ulang.
Baca juga: Pahami 5 Fakta Covid-19 Varian Lambda, Apakah Lebih Mengancam Dibandingkan dengan Delta?
Amerika Serikat hampir mencapai 70 persen total populasi yang telah mendapat vaksin, tetapi ada perbedaan yang signifikan antar negara bagian.
Sepuluh negara bagian disebutkan tidak diproyeksikan untuk memvaksinasi 70 persen populasi mereka hingga 2022.
Sedangkan Amerika masih menjadi penyumbang kasus Covid-19 terbayak di dunia, dan negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah yang mengalami lonjakan kasus.
Beberapa daerah di mana kasus meningkat, seperti Los Angeles, memberlakukan kembali protokol kesehatan yang ketat.
Para pejabat di sana juga telah memperingatkan bahwa jika tingkat vaksinasi tidak naik, mereka akan memberlakukan kembali pembatasan.
Ghebreyesus melanjutkan, untuk mencapai target vaksinasi 70 persen dari populasi setiap negara membutuhkan 11 miliar dosis vaksin.
Untuk mengisi kesenjangan dalam pasokan vaksin dalam waktu singkat, Ghebreyesus mengatakan negara-negara kaya perlu mulai berbagi dosis daripada menimbun dan melakukan suntikan booster hanya jika diperlukan.
"Ada banyak penyakit yang membuat kami kekurangan vaksin, tes yang baik, dan perawatan yang efektif, tidak demikian untuk Covid-19. Kami memiliki semua alat yang kami butuhkan," kata Ghebreyesus.
"Itu berarti mengakhiri pandemi pada dasarnya bukanlah ujian penemuan ilmiah, kekuatan finansial, atau kecakapan industri; ini adalah ujian karakter." (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya