"Enggak ada itu yang mau rencana ada demo. Tapi yang menghebohkan justru para mereka pendukung pemerintah tadi."
"Kemudian di hari H, mereka juga yang yang bilang demo berhasil dibatalkan, tidak ada yang mau ikut koalisi oposisi atau segala apa," kritingnya.
Herzaky menegaskan bahwa Partai Demokrat keberatan telah dituding sebagai biang kerusuhan oleh sejumlah pihak.
"Kapan kami rusuhnya? Ini berbahaya loh, bahaya sekali kalau fitnah-fitnah seperti ini dibiarkan," ujar Herzaky.
Baca juga: Unggah Seruan Demo Copot Jokowi, Aktivis HMI Jadi Tersangka, Kuasa Hukum: Ditangkap seperti Teroris
Simak videonya mulai dari awal:
Kata Pengamat soal Isu Demo
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyoroti seruan aksi demonstrasi bertajuk 'Jokowi End Game'.
Dilansir TribunWow.com, seruan demo 'Jokowi End Game' digaungkan hingga viral di media sosial beberapa hari terakhir.
Beredar sejumlah poster yang mengajak masyarakat turun ke jalan menuntut penolakan PPKM hingga penggulingan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Yunarto, penyampaian aspirasi di kultur negara demokrasi memang sah-sah saja.
Namun, seruan aksi tersebut sangatlah tidak tepat mengingat kondisi Indonesia masih dalam masa berjuang melawan pandemi Covid-19.
"Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, pengumpulan massa apalagi yang diorganisir, menimbulkan kerumunan, saya pikir itu jelas pelanggaran hukum," ujar Yunarto dikutip dari KompasTV, Minggu (25/7/2021).
"Dan motifnya sudah pasti dikatakan tidak baik," katanya.
Baca juga: Ungkit Masa Gus Dur, Ketum PBNU Sebut Jokowi Tak Mudah Dilengserkan: Kami Punya Pengalaman Pahit
Selain dianggap melanggar hukum, pengumpulan massa untuk aksi demo juga dianggap mengorbankan masyarakat.
Apalagi, jika agenda tersebut memang gerakkan orang-orang yang hanya berkepentingan secara politis saja.