Virus Corona

Benarkah Paru-paru Tidak Bisa Kembali Normal Seusai Terinfeksi Covid-19?, Simak Penjelasan Dokter

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr. Andromeda, M.Kes dalam Youtube Halodoc, Kamis (22/7/2021). Penyintas Covid-19 memiliki kemungkinan untuk mengalami penurunan fungsi paru-paru.

TRIBUNWOW.COM - Infeksi Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan secara umum mengakibatkan gangguan pernapasan karena virus tersebut suka menyerang paru-paru.

Pada umumnya gejala Covid-19 adalah demam, batuk, sesak napas, dan merasa mudah lelah.  

Selain itu, infeksi Covid-19 juga bisa menyebabkan kadar oksigen menurun dan gambaran bercak di paru-paru pada hasil foto rontgen.

Dalam kondisi tertentu, Infeksi Covid-19 bisa memberi dampak klinis serius, seperti menurunkan fungsi paru-paru. 

Baca juga: Olahraga Mudah yang Bisa Dilakukan di Rumah, Bantu Tingkatkan Imun Tubuh di saat Pademi Covid-19

Baca juga: Infeksi Covid-19 Bisa Tingkatkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung, Berikut Penjelasannya

"Pada infeksi Covid-19 ini paru-paru mengalami infeksi dan inflamasi atau peradangan sehingga dapat menimbulkan perlukaan pada alveolus, parenkim paru, dan gangguan pembulu darah endotel di paru," kata dr. Andromeda, M.Kes dalam Youtube Halodoc, Kamis (22/7/2021).

Dia menyebut hal itulah yang membuat pertukaran oksigen dan karbondioksida sehingga mengakibatkan pasien Covid-19 merasa sesak napas. 

Pasien Covid-19 sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai derajat gejala yang dialaminya.

Ada pasien Covid-19 tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat atau kritis. 

Kondisi paru-paru pasien usai terinfeksi Covid-19 tergantung pada derajat infeksinya. 

Selain itu, daya tahan tubuh, luas infeksi, dan komplikasi yang terjadi sangat mempengaruhi fungsi paru penyintas Covid-19.

"Paru pasien yang pernah mengalami infeksi yang berat, mungkin dapat meninggalkan infeksi yang menetap yang bisa kita sebut sebagai fibrosis atau jaringan parut yang ada di paru," jelasnya. 

Menurut dr. Andromeda jika terjadi fibrosis yang luas pada penyintas Covid-19 ini yang bisa menyebabkan penurunan fungsi paru.

Pasien juga mungkin mendapat rasa tidak nyaman di paru-parunya meski dirinya telah sembuh dari Covid-19. 

dr. Andromeda memberikan tips yang bisa dilakukan agar paru-paru tetap sehat, berikut tipsnya:

1. Hindari merokok.

2. Hindari polusi paparan udara luar dan gunakan masker bila keluar rumah. 

3. Perbaiki ventilasi udara di rumah, coba buka jendela dan biarkan udara dan sinar matahari masuk.

4. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dan hindari menyentuh daerah wajah, hidung dan mata.

5. Lakukan latihan pernapasan khsusnya bagi penyintas Covid-19.  

6. Olahraga teratur.

7. Makan makanan yang kaya dengan antioksidan seperti buah dan sayur. 

Baca juga: Daftar Zona Hijau Covid-19 Indonesia Hanya Ada 2, sedangkan 180 Kota/Kabupaten Masuk Zona Merah

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menganjurkan agar pasien Covid-19 melakukan rontgen. 

Rontgen dianjurkan bahkan untuk pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejalan sekalipun.

"Orang yang positif wajib rontgen dada, termasuk yang tanpa gejalan, termasuk yang gejala ringan," ujarnya dalam tayangan Youtube Prof. Zubairi Djoerban, Sabtu (3/7/2021). 

Dia menceritakan kasus di mana ada dua orang keluarganya terkonfirmasi positi Covid-19.

Mereka berdua mengaku tidak memiliki gejala apapun ketika terinfeksi positif Covid-19.

"Setelah rontgen-nya dikerjakan ternyata hasilnya ada pneumonia," ujarnya. 

Pneumonia adalah salah satu tanda bahwa pasien Covid-19 tidak dalam gejala ringan.

Dia menjelaskan ada kemungkinan pneunomia yang dialami pasien Covid-19 akan menjadi berat dan harus mendapat bantuan oksigen hingga menjalani perawatan di ruang perawatan intensif (ICU). (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya